Tim Densus 88 Anti Teror Polri mengamankan lima warga Sukoharjo, dari empat lokasi berbeda, Kamis (25/1).
- Mengaku WNI, Fu Zeliang Tak Lancar Berbahasa Indonesia Saat Diperiksa Imigrasi
- Kebakaran Mobil BSB, Ada Dugaan Korsleting
- Lebih Militan dari Demonstrasi: Semangat Juang UMKM di Tengah Aksi All Eyes on Rafah
Baca Juga
Mereka adalah S (49) asal Godog, Kecamatan Polokarto. P warga Jetis, Pondok, Kecamatan Nguter. Dua warga asal Mojolaban yakni SS (49) dan N (50). Serta M asal Desa Pondok, Kecamatan Grogol.
Salah satunya, warga sempat mengira Densus 88 adalah begal saat melakukan penangkapan. Yakni saat mengamankan S (49) warga desa Godog Polokarto Sukoharjo.
S diamankan sejumlah orang saat ia hendak menuju pasar Godog, tempat ia berjualan bumbu dapur, beberapa warga menyaksikan penangkapan tersebut dan mengira begal.
Hal tersebut disampaikan Camat Polokarto Heri Mulyadi saat dimintai konfirmasi.
"Pagi tadi rencananya mau ke pasar untuk buka los. Kemudian baru jalan sekitar 500 meter dari rumah sudah ditangkap Densus 88. Warga tahunya S dibegal, ternyata dibawa Densus 88 tidak tahu ke mana. Info sementara seperti itu,” jelas Heri.
Camat Nguter, Sukatman, juga membenarkan adanya penangkapan warganya berinisial P. Berdasarkan keterangan yang ia terima dari Kasitrantib, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 itu merupakan warga asli Nguter.
“Yang ditangkap P warga Jetis RT 002/RW 009, Desa Pondok. Mohon maaf untuk keterangan lainya saya tidak bisa jawab karena tidak tahu persis kejadiannya,” ungkap Sukatman.
Sementara Camat Mojolaban, Joko Windarto, juga membenarkan dua penangkapan warganya. Keduanya warga Palur dan Plumbon, Kecamatan Mojolaban.
Warga Plumbon yang ditangkap tersebut berinisial N (50) yang sehari-hari bekerja sebagai penjual susu kedelai. Sementara warga lainnya yakni SS (49) merupakan seorang tukang servis dinamo.
Camat Grogol, Herdis Kurnia Wijaya, menjelaskan warganya yang ditangkap berinisial M asal Dukuh Manggaran, Pondok, Grogol. Ia seorang buruh harian lepas.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian tentang jaringan terduga teroris yang diamankan di Sukoharjo.
- Tak Kunjung Dibayar, Pekerja PT WMU Gelar Aksi
- Banjir Terjang Gubug, Rel Kereta Api Jakarta-Surabaya Tak Dapat Dilalui
- Salatiga: Pj Wali Kota Terimakasih, Buruh Salatiga Tidak Gelar Demo Labour Day