Pusat Pengembangan Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret bekerjasama dengan PT Alexis memberdayakan kelompok ibu rumah tangga -ibu di desa Jendi, Wonogiri untuk memproduksi bahan beragam produksi olahan rumah.
- Dalam Tiga Bulan, Investasi Masuk Batang Capai Rp1, 244 triliun
- Setorkan Rp2,6 Triliun ke Pemerintah Daerah, Ini Cara Pertamina Patra Niaga JBT Dukung Optimalisasi Pendapatan Daerah
- Pasar Induk Purwodadi Bakal Dapatkan Kucuran Rp 76 Miliar
Baca Juga
Beragam produk olahan rumah (home made) dibuat dengan bahan baku lokal melimpah di wilayah Wonogiri dan harga terjangkau sehingga akan memudahkan untuk proses produksi
Perwakilan Pusat Pengembangan Kewirausahaan (PPKwu) UNS Irsyadul Ibad sampaikan, kelompok usaha bersama Putri Mandiri yang diberdayakan di Wonogiri kini memiliki tiga produk unggulan yaitu jamur tiram krispi, tempe kripik dan minuman herbal siap seduh dengan berbagai pilihan rasa.
Sejauh ini masih ditemukan kendala untuk mengembangkan produk mereka. Meski bahan bakunya mudah dicari di seputaran Wonogiri, namun kendala pemasaran yang harus terus dikembangkan. Untuk produk yang dihasilkan bisa bersaing di pasaran, hanya saja perlu dipromosikan secara lebih luas.
Salah satu kendala pengembangan produk homemade ini adalah promosi produknya yang masih dilakukan di sekitar tempat usahanya," jelas Irsyadul Ibad, Kamis (13/12).
Senada dengan Irsyadul Ibad, Susilaningsih yang juga dari PPKwu menambahkan, mengembangkan pemasaran mulai diajarkan pemasaran secara online melalui media sosial seperti instagram dan facebook. Untuk itulah diberikan pendampingan kepada kelompok usaha untuk cara pengemasan yang baik dan benar.
"Kita perbaiki kemasannya, misalkan dengan plastik clip on dan diberi label. Tujuannya agar mudah dibuka dan ditutup kembali dan mencegah produk tidak mudah melempem. Hasilnya juga rapi dan menarik minat pembeli," paparnya.
Terlebih lagi keunggulan produk homade karya kelompok ibu rumah tangga di Wonogiri ini produknya aman dikonsumsi karena tanpa bahan pengawet dan rasanya yang enak.
Sementara itu Wagiyanto selaku koordinator berharap produk oalahan rumah yang dikelola kelompok ibu rumah tangga ini bisa semakin dikenal luas sehingga bisa menambah penghasilan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraanya.
Harapannya adalah produk home made ibu-ibu rumah tangga ini dapat semakin dikenal oleh masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian warga," tutupnya.
- Tekan Inflasi, Disdag Semarang Pantau Harga Sembako Setiap Hari
- TPID Jawa Tengah Siapkan Empat Kunci Pengendali Inflasi
- BEI Dorong Peningkatan Partisipasi Perempuan di Pasar Modal