Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyindir kehidupan keluarga melalui cerita seorang anak yang ingin jadi handphone.
- Fokus Kerja, Ade Eliana Langsung Gerak Cepat Setelah Pelantikan
- Gibran Tegaskan Tidak Akan Lepaskan Sriwedari
- Sinoeng Mengaku Siap Diperiksa Buntut Laporan Mantan Wali Kota Salatiga ke KASN
Baca Juga
Cerita itu dia sampaikan saat melantik tim penggerak PKK Jawa Tengah masa bakti 2018 - 2023 di Wisma Perdamaian Semarang, Kamis (13/12).
"Ada orangtua bertanya pada anaknya tentang cita-cita yang diinginkan? Dengan sedikit sumringah orangtua itu yakin bakal mampu memenuhi keinginan anak itu. Anak itu menjawab, saya ingin jadi handphone. Lho kenapa ingin jadi handphone? Karena bapak-ibu saya mau tidur nyari handphone, bangun tidur nyari handphone, tidur handphone dikeloni, dibawa terus. Jadi saya pengin seperti handphone," kata Ganjar di hadapan tim penggerak PKK serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Jateng.
Selain itu dia memberi pesan khusus kepada tim penggerak PKK agar jadi salah satu pionir pengawal beberapa program pemerintah, khususnya program kesehatan dan lingkungan. "Jangan sampai anak kita lupakan. Putra-putrinya diperhatikan, apalagi yang megang gadget, ditemani," katanya.
Pelantikan tersebut berdasar pada Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 411.4/158 tanggal 22 November 2018 tentang Pengangkatan Keanggotaan Tim Penggerak PKK Jateng masa bakti tahun 2018 - 2023 dengan Siti Atikoh Ganjar Pranowo sebagai ketua.
"Sekarang sudah sah, tinggal bekerja. Semua penggerak PKK di seluruh Jateng kita gerakkan semua, PR-nya masih banyak," kata Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar sekaligus melepas tim penggerak PKK masa bakti 2013 - 2018.
Ganjar mengatakan tim penggerak PKK masa bakti saat ini mesti mencontoh tim penggerak periode lalu karena telah berhasil menuai banyak prestasi, salah satunya juara umum lomba hari kesatuan gerak PKK nasional tahun 2017 dan 2018.
"Pasti punya Inovasi dan pengalaman, saya yakin pengurus memiliki itu. Sekali-kali PKK bikin gerakan satu hari bicara baik, seng nyinyir ora intuk. Sekarang dunia lain (medsos) harus kita selaraskan dengan dunia nyata," katanya.
Selain itu, Ganjar ingin 10 program pokok PKK itu benar-benar dijalankan dengan perencanaan yang matang. Karena 10 program pokok PKK itu, menurut Ganjar sangat Indonesia banget. Karena mencakup perilaku dan sikap orang Indonesia dari perhatian terhadap keluarga, lingkungan sampai bernegara.
"PKK harus melek teknologi. Putra-putrinya diperhatikan, apalagi yang megang gadget, ditemani," katanya.
Selain itu Ganjar juga berpesan agar PKK menjadi salah satu organ yang menyukseskan programnya pada periode kepemimpinan yang kedua ini.
Soal kesehatan misalnya, Ganjar menyebut PR pengentasan Jateng dari stunting masih terus digenjot.
Selain itu, soal lingkungan karena musim hujan telah tiba. Ganjar mengatakan persoalan banjir saat ini muncul di manapun dengan satu penyebab, sampah.
"Soal mengurus kesehatan, soal stunting. Saya punya program Jateng Gayeng nginceng wong Menteng, ini ibu-ibu sangat paham, ayo kawal bareng. Soal lingkungan, Iki wes musim hujan banjir. Persoalannya adalah sampah. Kita sudah punya gerakan tapi kurang laku, nah PKK ini bisa jadi senjata," katanya.
- Dua Putra Kudus Jadi Menteri, PJ Bupati Ucapkan Selamat
- Kabupaten Wonosobo Jadi Terbaik ke 5 Pengelola JDIH se Jateng
- Bupati Batang Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung