Kementerian Perhubungan, melalui Dirjen Perkeretapian berencana menutup secara permanen jalan yang berada di bawah flyover (jembatan layang) yang berada di Palur, Karanganyar.
- ASN Purbalingga Diajak Bijak Manfaatkan Ruang Digital
- Kerap Terjadi Laka Lantas, Jembatan Beringin Ngaliyan Diperbaiki
- Gelar Pelatihan Teknis, Dinas ESDM Jateng: PLTS Atap Kurangi Tagihan Listrik
Baca Juga
Pasalnya perlintasan kereta api yang berada tepat dibawah jembatan layang Palur akan dilakukan pemasangan wessel untuk memperlancar perjalanan kereta api yang kini telah memiliki jalur ganda.
Keputusan penutupan jalan yang menjadi jalur utama Solo-Tawangmangu sebelum dibangun jembatan layang akan ditutup permanen membuat Bupati Karanganyar mengambil sikap dengan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Intinya kami meminta jalan tersebut tetap difungsikan untuk jalur lalu lintas. Tidak dilakukan penutupan permanen," jelas Juliyatmono, Sabtu (6/4) malam.
Dirinya sebagai kepala daerah, dan didasarkan berbagai pertimbangan untuk masyarakat Karanganyar berharap agar kebijakan Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian dipertimbangkan ulang dengan teknologi yang tidak menutup akses jalan yang berdampak luas kepada perekonomian warga sekitar.
Ditambahkan bupati, jika jalan tersebut aksesnya ditutup total maka disekitar wilayah Palur akan menjadi kota mati. Perekonomian tidak bisa hidup karena aksesnya ditutup.
"Wilayah Palur adalah gerbang masuk Karanganyar. Ada baiknya PT KAI mempertimbangkan aspek sosiologi untuk masalah itu. Kasihan anak sekolah, pedagang juga warga yang dari arah Sragen harus memutar karena tidak bisa langsung melewati fly over Palur," tandasnya.
- Pemkab Batang Targetkan 15 Proyek Jalan Rampung April 2022
- Menteri Pratikno Puji Inovasi Working Space STP
- Kapolres Semarang Cek Fasilitas Rest Area Tol Jelang Mudik Ramadhan