- Tekan Kebocoran Secara Signifikan, Tegal Tingkatkan Pengelolaan Sampah
- Dinas Lingkungan Hidup Salatiga Gunakan Kantong Plastik Buang Limbah Infeksius
Baca Juga
Puluhan warga dengan membawa senjata tajam merusak kantor dan kendaraan pada usaha tambang batu kapur PT Kapur Rembang Indonesia (KRI), di Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Rembang, Rabu malam (13/11).
Warga diduga berasal dari sebuah dusun di Kabupaten Blora, yang berbatasan langsung dengan Desa Kajar Kecamatan Gunem, tempat PT KRI, beroperasi.
Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Heri Dwi Utomo SH membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia pun mengaku, pada Kamis (14/11) pagi, pihaknya langsung mengecek TKP.
Untuk langkah-langkah lebih lanjut, polisi sementara ini masih melakukan penyelidikan. “Csk TKP dulu. Perkembangan tersangka, akan kita infokan,” kata Heri.
Sementara itu, Camat Gunem, Kastarimengaku saat datang ke Desa Kajar Kecamatan Gunem beberapa waktu lalu, memang pernah mendengar keluhan dampak lingkungan.
Saat itu, pihaknya menyampaikan akan meneruskan ke Dinas Lingkungan Hidup. Tapi begitu terjadi tindak anarkhis, Kecamatan Gunem perlu segera mengagendakan pertemuan antara kedua belah pihak.
“Waktu coba mesin saja, sempat muncul keluhan masyarakat. Kami akan pertemukan antara PT KRI dengan warga Desa Kajar, mencari solusi,” terangnya.
Kastari mengimbau masyarakat jangan bertindak main hakim sendiri. Keluhan yang muncul, akan ditindaklanjuti.
“Mohon bisa mengendalikan diri, masalah ini akan saya teruskan ke dinas terkait, seperti perizinan, maupun Dinas Lingkungan Hidup,” imbuh Kastari.
Sekedar diketahui, dari informasi lapangan yang diperoleh RMOLJateng, awal mula kejadian Rabu malam pukul 21.00 WIB, puluhan warga mendatangi PT KRI, dengan maksud menyampaikan secara baik-baik dampak asap sisa pembakaran dari PT KRI.
Saat itu sempat dilakukan mediasi antara masyarakat dengan bos KRI, Chen Guo Bien, didampingi seorang pekerja China. Warga menuntut operasional pabrik dihentikan, tapi pihak perusahaan menolak.
Waktu itu, warga yang emosi sudah mencoba melakukan pengrusakan, tapi bisa dicegah oleh karyawan PT KRI.
Barulah sekira pukul 21.45 Wib, warga berjumlah sekitar 25 orang datang lagi dengan membawa senjata tajam, melakukan pengrusakan kantor, kendaraan dan menganiaya karyawan PT KRI. Setelah aparat Polsek dan Koramil Gunem datang, massa akhirnya meninggalkan lokasi kejadian.
- Gelapkan BPKB dan Gunakan Dana Desa, Kades di Rembang Ditahan Polisi
- 21 Desa Jadi Sasaran Prioritas Percepatan Penurunan Stunting di 2025
- Demi Ikut Tes CPNS Kemenag, Pengantin Ini Terpaksa Tinggalkan Panggung Pernikahan