Kepala Dinas Koperasi Kota Salatiga Rochadi menyebutkan, UMKM di Salatiga mengalami pertumbuhan hingga 50 parsen.
- Harga Beras Merangkak Naik, Wali Kota Semarang Minta 'Garang Asem' Digencarkan
- Penghargaan Tertinggi Tingkat International, SG Raih Peringkat Excellent pada Ajang IQPC 2022 di Bali
- Tak Lagi Beli Pertalite, Banyak Masyarakat Akui Gunakan Pertamax Sekedar Tidak Ingin Antre
Baca Juga
"Kenaikan 50 persen itu selama kelonggaran PPKM Covid-19 oleh Pemerintah hingga saat ini," kata Rochadi saat ditemui di Gedung Pakuwon, Pemkot Salatiga, Kamis (4/8).
Kenaikan yang terjadi, akunya, didominan usaha online. Meski pun yang 'melek' Informasi Teknologi (IT) di Salatiga hanya sekitar 20 persen saja.
Oleh sebab itu, sebagai upaya meningkatan kemampuan pelaku usaha terutama dari sisi pemasaran Dinas Koperasi tidak lelah memberikan pelatihan.
"Masyarakat, khususnya pelaku UMKM kota latih, dan di didik untuk melek IT," ujarnya.
Disebutkan Rochadi, ada dua hal yang memang menjadi kendala pelaku UMKM pasca pandemi Covid yakni permodalan dan pemasaran.
Terkait permodalan Dinas Koperasi Salatiga sudah menggandeng sejumlah pihak termasuk, pemberian KUR.
Pihaknya sangat mendukung pelaksanaan melibatkan UMKM dari berbagai pihak. Mengingat, binaan UMKM di Salatiga saat ini lebih dari 23.000-an usaha.
"UKM sudah mulai menggeliat. Dan bazaar adalah salah satu edukasi kepada UMKM. Dan yang tidak kalah pentingnya, kemasan bazar perlu diperhatikan agar masyarakat tertarik," imbuhnya.
- Biar Tak Merugi, PLN Dijanjikan Dapat Subsidi
- Polres Purworejo Gelar Panen Raya Jagung Serentak
- Aman Santosa: Penyaluran KUR UMKM di Jateng Terbesar Nasional