Usai Ditemukan, Yoni Candi Duduhan Kembali Ditimbun

Tim Ekskavasi Candi Duduhan kembali menimbun yoni yang ditemukan Hari Senin (12/11) kemarin di kompleks situs Candi Duduhan.


Ketua Tim Ekskavasi dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Agustijanto Indradjaja, melalui anggota tim, Tri Subekso, mengungkap pihaknya segera menutup yoni tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan prosedur standar sebelum situs candi tersebut mendapat kepastian statusnya.

Hari ini kami timbun lagi, ini adalah prosedurnya dari kami untuk melakukannya. Yang jelas, kami sudah mendapatkan data mengenai candi dan komponen di dalamnya. Kalau sudah ada kepastian mengenai status candi, akan lebih mudah untuk dibuka lagi," kata Tri Subekso di lokasi, Rabu (14/11).

Subekso menambahkan, ekskavasi yang bekerjasama antara PPAN bersama lembaga arkeologi Perancis, EFEO itu dilakukan sejak Hari Senin kemarin. Kata dia, saat awal ekskavasi, pihaknya menentukan dua lokasi untuk digali.

Kami memang berniat mencari pagar candi, karena itu yang bisa diperkirakan. Kemudian kami juga ingin menggali hingga dasar sumuran, karena saat kami temukan periode kemarin belum sempat digali," ujarnya.

Subekso menerangkan, yoni yang ditemukan saat ini tergolong cukup besar yakni ukuran 1 meter. Menurutnya, yoni di Candi Duduhan ini hampir sama dengan yang terletak di Cangkiran, Mijen.

Ukurannya cukup besar, 1 meter. Hampir sama dengan yang di Cangkiran," tegasnya.

Tak hanya itu, Subekso juga mengatakan jika kondisi yoni tersebut berada di dasar Sumuran Candi. Meski demikian Subekso tidak berani mengambil kesimpulan alasan posisi yoni berada tertimbun di dasar sumuran.

Banyak faktor ya, cuma memang aneh kenapa yoni ini bisa terletak di situ dengan posisi demikian. Tapi kami belum berani menduga faktor-faktor tertimbunnya Yoni," tutur dia.

Subekso berharap, saat ini pihaknya dapat segera merampungkan pemetaan situs candi. Bagi dia, semakin cepat pemetaan tersebut, akan semakin cepat pula upaya rekomendasi kepada Tim Ahli Cagar Budaya dan dinas terkait.

Ya harapannya cepat selesai. Biar bisa kasih rekomendasi dan diajukan ke pihak terkait, termasuk Pemerintah Kota Semarang," pungkas dia.