Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, memberikan pernyataan resmi bahwa uang yang digunakan untuk bantuan luar negeri harus mampu menjawab 3 pertanyaan bagi kepentingan negara tersebut. Terlebih lagi uang tersebut adalah hasil dari pembayaran pajak dari warga Amerika.
- Peringatan Hari Otda Ke-29, Bupati Blora Dorong Tata Kelola Transparan Dan Akuntabel
- Wabup Purbalingga: Bansos Tak Boleh Salah Alamat
- Audiensi ADKASI Dan ADPSI Kepada Dirjen OTDA Kemendagri Demi Perkuat Sinergi Otonomi Daerah
Baca Juga
"Setiap dolar yang kita belanjakan, setiap program yang kita danai, dan setiap kebijakan yang kita jalankan harus dibenarkan dengan jawaban atas tiga pertanyaan sederhana: Apakah itu membuat Amerika lebih aman? Apakah itu membuat Amerika lebih kuat? Apakah itu membuat Amerika lebih sejahtera?" demikian pernyataan resminya, Minggu (26/01) kemarin.
Di Indonesia, USAID membantu banyak program yang diketahui memiliki dampak terhadap kesehatan anak-anak, eliminasi tuberkulosis, lingkungan hidup, penyediaan air bersih dan lain-lain. Setidaknya dalam liputan RMOLJawaTengah, kegiatan USAID berkaitan dengan penanggulangan stunting, penyediaan sanitasi dan penghapusan penyakit tuberkulosis yang sulit disembuhkan.
Liputan sebelumnya dapat dibaca pada tautan berikut:
Proyek USAID Di Indonesia, Apa Yang Akan Terdampak?
Pada tahun 2023, menurut penyelusuran RMOLJawaTengah, USAID mengucurkan dana kepada para kontraktor dan mitra kerjanya di Indonesia yang totalnya mencapai Rp2.5 triliun atau USD153 juta.
Sebagai perbandingan, Ukraina menerima uang sebesar USD32,4 miliar atau sekitar Rp526,9 triliun pada tahun 2024 dari USAID dan jumlah ini menempati 27,2% dari total USD119,9 miliar yang diterima oleh agensi tersebut. Angka ini masih ditambah lagi dengan USD3,9 miliar (Rp63,4 triliun) pada Agustus 2024 lalu. Laporan alokasi ini dapat dilihat pada US Government Accountability Office (GAO). Semua bantuan tersebut disalurkan melalui dana perwalian Bank Dunia (World Bank).
Catatan untuk Jawa Tengah, APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar Rp28.566.198.573.000,00 (Rp28 triliun) pada 2024.
Beberapa proyek yang didanai atau sudah dialokasikan untuk didanai oleh USAID adalah program vaksinasi polio utamanya terhadap provinsi antara lain Provinsi Aceh dan Papua. Nilai pendanaan adalah sebesar USD3,2 juta.
Berikutnya adalah dana untuk pembangunan Smart City di Ibu Kota Negara (IKN) dimana USAID mengumumkan bahwa mereka telah menyediakan dana bagi proyek purwarupa smart city. Tidak diketahui berapa jumlah untuk mendukung pembangunan infrastruktur perkotaan di Nusantara tersebut secara digital.
Untuk kesehatan, USAID melakukan upaya penanggulangan tuberkulosis di Indonesia dengan alokasi USD1,5 juta untuk obat pencegahan tuberkulosis. Target dari program ini adalah mengakhiri tersebarnya TBC pada tahun 2030. Indonesia ada pada peringkat ke 2 dunia sebagai negara yang mengalami beban TBC.
Proyek USAID berikutnya di Indonesia adalah program pengurangan stunting di Papua yang kerja samanya baru saja ditandatangani pada bulan Agustus 2024 lalu. Kerja sama antara USAID, Freeport dan Kementerian Kesehatan ini mengalokasikan dana sebesar USD4 juta untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak di Papua.
Program USAID selanjutnya adalah program pengolahan sampah plastik dan lingkungan. Dengan tagline Clean Cities, Blue Ocean USAID membantu mengelola sampah plastik di kota-kota pelabuhan besar seperti Makassar, Semarang dan Ambon. Nilai bantuan tidak diketahui.
Program yang berkaitan penguatan pasokan air bersih di daerah pedesaaan adalah untuk inisiatif USAID Real-Water. Program ini merupakan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Tidak diketahui nilai bantuan yang diberikan oleh USAID.
USAID juga telah mengalokasikan dana sebesar USD7 juta atau Rp113 miliar untuk program mitigasi bencana yang mencakup kerja sama dengan banyak institusi, antara lain Badan Nasional Pencegahan Bencana (BNPB). Dana ini adalah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi tentang pengelolaan mitigasi bencana kepada warga Indonesia.
Nampaknya, USAID tidak mampu menjawab ketiga pertanyaan yang diajukan oleh Marco Rubio sebagaimana telah dikutip di atas. Sehingga akhirnya badan tersebut dibekukan pendanaannya dan para pekerjanya dirumahkan.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak