Uzbekistan mencatat peningkatan kasus virus corona yang cukup siginifan. Pada Jumat (25/6) Kementerian Kesehatan memperingatkan agar membatasi arus masuk ke ibu kota Tashkent dan juga aktivitas tempat hiburan dan perhotelan.
- Selamat ! Empat Pelajar Indonesia Sabet 8 Medali IESO Beijing 2024, Satu Siswa Ternyata dari SMAN 1 Kudus
- Indonesia Gunakan Diplomasi Senyap untuk Selesaikan Masalah Myanmar
- Presiden Xi Jinping Memanggil Semua Perusahaan Raksasa Bidang Teknologi Tiongkok
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Berita RMOL, negara terpadat di Asia Tengah itu bersiap menghadapi musim panas yang sulit setelah pihak berwenang awal pekan ini mengatakan mereka telah menemukan kasus varian Delta yang sangat menular, yang pertama kali diidentifikasi di India.
Varian jenis ini disebut-sebut cepat menyebar di banyak negara dan memaksa pemerintah memberlakukan kembali pembatasan untuk menghentikan penularan.
Uzbekistan, sebuah republik yang terkurung daratan berpenduduk sekitar 34 juta orang, mengumumkan 476 kasus baru pada hari Jumat, sehingga totalnya menjadi 108.184 termasuk 725 kematian.
Angka-angka ini kemungkinan kurang signifikan, dengan data menunjukkan peningkatan kematian 13,5 persen pada tahun 2020 dari 2019.
Semua fasilitas hiburan di seluruh negeri, termasuk restoran, klub malam, bar karaoke, ruang biliar dan komputer, dan fasilitas katering hanya akan buka dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam dan akan diizinkan untuk beroperasi tidak lebih dari setengah kapasitasnya.
Pembatasan baru akan berlaku mulai 28 Juni hingga 12 Juli.
- YouTuber Korea Utara Jin Hui Yang Sempat Diblokir Muncul Kembali Dalam Dua Video Terbaru
- Masa Berkabung Nasional Berlanjut Hingga Tujuh Hari Kepergian Ratu Elizabeth II
- 586 Titik Kebakaran Hutan Muncul di Yunani