Setelah vakum dua tahun karena pandemi Covid-19, even Kuliner Minggon Jatinan di Hutan Kota Rajawali, Kabupaten Batang, kembali digelar. Warga Batang bisa kembali menikmati gelaran kuliner mingguan tersebut.
- BI Dukung Penguatan Ekosistem Digital Pemda di Jateng
- Imlek, Penumpang Kereta Api Dapat Coklat
- Beras dan Cabai Pengungkit Inflasi di Jateng
Baca Juga
"Alhamdulillah sudah buka lagi, selama dua tahun, kami benar-benar tutup. Tidak hanya di sini tapi juga jualan di luar juga tutup," kata seorang pedagang, Kasiyanto di lapaknya, Minggu (24/10).
Even Minggon Jatinaan adalah kegiatan pasar kuliner mingguan yang digelar di hutan Kota Rajawali. Pasar kuliner itu digelar setiap hari Minggu pagi.
Berkonsep jaman dulu (jadul), segala penyajian kuliner menggunakan cara tradisional. Tiap makanan disajikan dengan piring tanah liat atau daun pisang.
Lalu untuk transaksi menggunakan koin dari tanah liat atau kereweng. Tiap kereweng bernilai Rp 2.000. Pengunjung harus menukar uang tunainya di tempat yang disediakan.
"Kuliner yang disediakan di sini mayoritas makanan jadul wilayah Batang hingga Pekalongan, contohnya mi kenyol, atau punya saya Sop Ayam Tempe Wudho yang asli Batang, " kata ketua UKM Minggon Jatinan itu.
Pedagang mi kenyol, Laela Fadila mengaku terbantu dengan dibukanya even kuliner itu. Sebagai ibu rumah tangga, ia bisa mendapat penghasilan tambahan dari Minggon Jatinan.
Selama Minggon Jatinan tutup, ia tidak membuka warung di luar. Lala khusus berjualan hanya di Minggon Jatinan.
"Membantu banget, kalau dulu bisa 200 porsi laku. Kalau kami satu porsinya tiga kereweng atau Rp 6.000," jelasnya.
Ketua penanggung jawab Minggon Jatinan, Uni Kuslantasi Wihaji, mengatakan tidak ingin even Minggon Jatinan asal buka. Ia ingin menerapkan aplikasi Peduli lindungi untuk pengunjung.
Ketua TP PKK Kabupaten Batang itu tidak ingin muncul gelombang 3 pandemi Covid-19. Baginya, penerapan prokes ketat harus dilakukan.
"Nanti ke depannya akan ada barcode untuk penerapan aplikasi Peduli lindungi," tuturnya.
Untuk sementara, jumlah UKM kuliner yang berjualan digilir. Tiap minggu pedagang yang berjualan berjumlah 23 atau separo dari kapasitas normal.
Pengunjung, Raya Maghfiratunnisa (17) dan Kirana Khairunnisa (21), merasa senang Minggon Jatinan kembali buka. Kakak beradik itu mengaku kangen dengan even kuliner mingguan.
"Kangen banget, tiap Minggu kami pasti kulineran di sini," ujarnya.
Pengunjung lain, Kinanti Gita Hapsari (20) juga merasa senang dengan pembukaan even kuliner mingguan itu. Warga kelurahan Kauman itu bisa kembali berburu kuliner dengan keluarganya.
Ia juga menanggapi rencana penerapan aplikasi Peduli lindungi untuk masuk Hutan Kota Rajawali. Ia setuju dengan rencana tersebut.
"Paling tidak dosis I sudah bisa masuk. Saya sih setuju karena ini kan masih pandemi Covid-19" tuturnya.
- Penerimaan Program Pengungkapan Sukarela di DJP Jateng I Capai Rp1,8 Triliun
- Bank BTN Kucurkan Kredit Rp 2 Triliun untuk Bumi Serpong Damai
- Smartfren Garap Segmen Pecinta Golf