Pandemi Covid-19 bisa berlangsung hingga 2022. Gagalnya negara-negara miskin memperoleh vaksin Covid-19 adalah faktor utama yang akan menyebabkan pandemi berlangsung berlarut-larut.
- 77,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Disebar ke Luar Jawa-Bali
- PPKM Kota Semarang Masih di Level 3 Meski Kasus Turun
- Demak Lakukan Berbagai Upaya Menekan Kasus DBD
Baca Juga
Bruce Aylward, salah satu pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataannya kepada AFP, Jumat (22/10).
"Kami benar-benar perlu mempercepat (penanganan pandemi). Anda tahu? Pandemi ini akan berlangsung selama satu tahun lebih lama dari yang seharusnya," lanjutnya.
Dia mengimbau negara-negara kaya untuk ikut berpartisipasi dalam antrian vaksin, sehingga perusahaan farmasi dapat memprioritaskan negara-negara berpenghasilan rendah. Dia juga mengingatkan agar negara-negara kaya perlu "menginventarisasi" komitmen sumbangan mereka.
Pernyataan Alyward soal kurangnya pasokan vaksin ke negara miskin sesuai dengan laporan BBC, di mana mereka mengatakan bahwa sebagian besar vaksin telah 'diborong' oleh negara-negara berpenghasilan tinggi atau menengah ke atas, sementara Afrika hanya menerima 2,6 persen dari dosis yang diberikan secara global.
Hanya sekitar 5 persen populasi Afrika yang telah divaksinasi, dibandingkan dengan 40 persen di sebagian besar benua lain.
Mengutip laporan AFP, hingga saat ini virus corona telah menewaskan sedikitnya 4,9 juta orang sejak wabah itu muncul di China pada bulan Desember 2019, sementara hampir 242 juta kasus telah terdaftar, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
- Kasus Covid-19 Menurun, Pemkot Solo Tutup Ruang Isolasi Terpusat Bagi OTG
- Kerjasama dengan Polimarin, BPJS Kesehatan Perkuat Akselerasi Program JKN Bagi Mahasiswa
- Lima Kecamatan di Kota Semarang Tak Ada Kasus Covid-19