Status PPKM Kota Semarang masih berada di level 3 meski kasus Covid-19 sudah mulai menurun.
- Diare Jadi Penyakit Diwaspadai Saat El Nino
- Layanan Fantastis Kelola Penyakit Kronis
- 23 Ribu Remaja Putri Ikuti Pemeriksaan Anemia dari Dinkes Kota Semarang
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, perubahan level pada PPKM dipengaruhi oleh beberapa aspek lainnya.
"Kasus sekarang sudah di angka sekitar 300. Paling banyak di RS. Minggu lalu, kami sudah zoom dengan semua rumag sakit yang menangani Covid-19. Pasien masuk dengan komorbid, saat diswab positif," kata Hakam kepada RMOLJateng, Selasa (8/3).
Dia mengatakan, bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit masih di atas 30 persen. Sementara BOR di tempat isolasi terpusat sudah jauh menurun yakni hanya tinggal 1 persen.
Selain itu pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman) sudah di bawah 100 orang. Sedangkan, lanjut dia, angka kematian pada bulan Februari mencapai 1 %.
"Jadi angka kematian di Kota Semarang dibanding kota/kabuoaten lain di Jateng sedikit agak naik karena orang-orang dengan kanker, atau penyakit yang sudah determinal, mereka masuk dengan itu. Dulu, saat varian Delta difoto ada bercak-bercaknya. Ini sekarang murni dari penyakit penyerta," paparnya.
Hakam menjelaskan, testing juga berimbas pada positive rate yang masih berada pada 10-11 persen.
"Kami akan turunkan di bawah lima. Kalau di bawah lima pasti akan turun level 1," bebernya.
- Diare Jadi Penyakit Diwaspadai Saat El Nino
- Layanan Fantastis Kelola Penyakit Kronis
- Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Golongan Sedang, Waspada Penyakit Saluran Pernafasan