Kisah viral pemuda desa yang stres lalu diikat rantai besi sampai ke Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
- Nelayan Kragan Tuntut Ada Rollingan Petugas PNPB Dan Permudah Mengurus Perizinan
- Kapolres Kebumen Pimpin Pemantauan, Kendaraan Luar Daerah Mulai Memasuki Kabupaten
- Bupati Wonogiri Serahkan Rp 180 Juta Santunan BPJS Ketenagakerjaan Perangkat Desa
Baca Juga
Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi, langsung mendatangi rumah Agus Dwi Nurcahyo (21) di Dukuh, RT 01 / RW 05, desa Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Selasa (15/10).
Miris sekali masih ada warga Sukoharjo yang sakit tidak punya biaya untuk pengobatan, apalagi anak muda yang masih punya masa depan. Kasus Agus ini harus segera ditangani," kata Wabup Purwadi didampingi Camat Nguter Sumarno, ditemui oleh ayahnya Sadimin (51).
Kepada Wabup, Sadimin menceritakan awal mula anaknya yang mengalami stres. Awalnya anaknya yang pintar mengaku tidak punya biaya untuk meneruskan sekolah, sampai akhirnya si anak stres. bahkan beberapa hari kemarin sempat hendak membakar rumah karena mainan korek api.
Pemkab Sukoharjo akan melakukan penanganan agar Agus bisa sembuh dan kembali seperti semula. Termasuk nanti kita akan menyisir lagi warga yang sejenis yang luput dari perhatian agar tidak ada lagi temuan kasus seperti ini," tandas Purwadi.
Hari itu juga, Dinas Sosial membawa Agus ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Surakarta, untuk dilakukan pemeriksaan. Bila dirawat ke RSJ akan dirawat selama sebulan, kemudian dilanjutkan perawatan obat jalan.
Sementara ini akan ditangani dengan program gelandangan anak terlantar, karena memang belum masuk KK di Sukoharjo, masih tercatat KK di Kediri. Nanti sudah menjadi tanggungjawab kami untuk mengurusnya," kata Dwi, anggota TKSK, relawan Dinas Sosial Sukoharjo.
- Kegiatan Jokowi Kunjungi CFD Solo Hingga Bagikan Susu Kotak
- Satpol PP Kota Semarang Kembali Tertibkan PKL Bandel di Kranggan
- Wali Kota Salatiga Minta Dibentuk Tim Reaksi Cepat Bencana