Wali Kota Salatiga Minta Santri Tidak Mudik

Setelah sempat 'merestui' Santri/ Santriwati yang menempuh pendidikan di Salatiga untuk mudik ke kampung halaman, Wali Kota Salatiga akhirnya meminta hal tersebut (mudik) tidak dilakukan.


Setelah sempat 'merestui' Santri/ Santriwati yang menempuh pendidikan di Salatiga untuk mudik ke kampung halaman, Wali Kota Salatiga akhirnya meminta hal tersebut (mudik) tidak dilakukan.

Keputusan ini ia ambil, setelah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengeluarkan pernyataan tidak ada dispensasi/pengecualian bagi Ponpes di Jawa Tengah agar mengizinkan Santri/Santriwati mereka untuk mudik.

"Setuju dengan Pak Gubernur, jadi berkaitan dengan mudik harus dipastikan dulu bahwa pemudik sudah dilakukan 3T. Dan nanti saat akan balik ke Salatiga juga harus dipastikan kondisi sehat. Padahal untuk 3T dibutuhkan biaya mandiri," papar Wali Kota Salatiga Yuliyanto, Selasa (27/4).

Ia pun meminta agar Santri/ Santriwati yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tengah belajar di Salatiga untuk menahan diri kembali ke kampung halaman jelang lebaran.

"Sebaiknya tidak mudik karena beban biaya untuk 3T tidak sedikit," tandasnya.

Saat disinggung, ketika para Santri/ Santriwati tetap mondok selama larangan mudik diberlakukan apakah Pemkot Salatiga akan ikut membantu dalam hal kehidupan selama di Ponpes, Yuliyanto menyebut untuk saat ini belum dapat dilakukan.

"Sementara (bantuan untuk Ponpes) belum ada anggaran untuk itu, karena biaya anggaran yang kita alokasikan untuk vaksinasi terlebih dahulu," imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Salatiga Yuliyanto sempat tidak mempermasalahkan bagi Santri/ Santriwati tengah belajar di Salatiga yang akan pulang ke daerahnya selama memenuhi aturan dalam pengetatan perjalanan.

Pernyataan Yuliyanto ini, mengacu pada wacana diperbolehkannya santri untuk kembali ke daerahnya pertama kali disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Namun kemudian, Yuliyanto tidak secara terang-terangan meralat pernyataannya itu setelah Gubernur Jawa Tengah,Ganjar Pranowomenegaskan tidak memberikandispensasi mudik bagi santriseperti permintaan Wapres Ma'ruf Amin.

Mengingat, masalah pandemi menurut Ganjar bukan pada pengelompokan tertentu namun pada potensi kerumunan massanya.