Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu meminta kepada Tim Pengendlaian Inflasi Daerah (TPID) untuk turun ke lapangan memantau harga komoditas kebutuhan pokok setiap hari.
- Pekerja Industri Rokok di Purworejo Terima BLT Bagi Hasil Cukai Tembakau
- Menteri Amran Luncurkan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Pesantren
- Penjualan Terios Ditargetkan Meningkat 20 Persen di Jateng
Baca Juga
Pihaknya juga meminta kepada Camat dan Lurah yang wilayahnya terdapat pasar untuk turun ke lapangan melakukan pemantauan dan pengecekan.
Ita, sapaan akrabnya, melalui pemantauan rutin ini diharapkan bisa mengantisipasi terjadinya inflasi saat Ramadhan.
Pasalnya, menjelang Ramadhan dan saat bulan Ramadhan hingga Idul fitri biasanya harga kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan.
Ia menyebutkan komoditas pokok yang biasanya mengalami kenaikan saat bulan Ramadhan hingga Idul fitri yakni ayam ras, cabai dan beras.
Untuk itu, ketiga komoditas ini perlu mendapatkan perhatian lebih agar tidak sampai menjadi penyumbang inflasi di Kota Semarang.
"Ayam ras, cabai, beras, itu perlu diwaspadai. Itu menjadi penyumbang inflasi terbesar. Bahkan, tahun lalu, ada jeruk dan melon yang menjadi penyumbang inflasi," kata Ita, Selasa (14/3).
Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang telah membuat Dashboard yang digunakan untuk mendata harga kebutuhan pokok yang ada disetiap pasar.
"Dashboard sudah ada, masing-masing lurah dan teman-teman kalau ada perubahan harga bisa cepat update. Saya minta lurah-lurah turun. Ada 52 pasar. Jadi tidak semua lurah," bebernya.
Ita menyebutkan jika pemantauan yang dilakukan diutamakan di pasar-pasar besar.
Pasalnya pasar besar biasanya menjadi barometer harga kebutuhan pokok yang ada di Kota Semarang seperti di Pasar Johar, Peterongan, Karangayu, Jatingaleh, Pedurungan dan Gayamsari.
Lebih lanjut, Ita menerangkan jika saat ini harga kebutuhan pokok terpantau landai. Meski demikian, sewaktu-waktu harga bisa berubah.
Jika harga naik, pihaknya meminta untuk segera melakukan operasi pasar. Jika ditemukan ada penimbunan, satgas pangan harus turun untuk melakukan tindakan.
"Ini harus dicermati karena satu minggu lagi Ramadan," tuturnya.
Ita juga memastikan untuk kebutuhan BBM di Kota Semarang dalam kondisi tercukupi. Pasalnya selain komoditas pangan, pasokan BBM juga menjadi sesuatu yang diburu masyarakat saat Ramadhan.
- Ribuan Paket Sembako Tebus Murah Siap Digelontorkan Bagi Masyarakat Kudus
- Bank Jateng Syariah Sabet Penghargaan Indonesia Best Sharia Business Unit of Regional Bank 2025
- 25 Tahun Kementerian BUMN, Semen Gresik ajak 6.500 Warga Jalan Sehat di Grobogan