Otoritas kota Wuhan di China Tengah, tempat pandemi Covid-19 pertama kali pecah, berinisiatif untuk merilis daftar bahan darurat yang harus disimpan oleh keluarga China.
- Teguh Santosa: Korsel Tempatkan ASEAN Epicentrum Dinamika Kawasan Indo-Pasifik
- Selamat ! Empat Pelajar Indonesia Sabet 8 Medali IESO Beijing 2024, Satu Siswa Ternyata dari SMAN 1 Kudus
- Filipina Siapkan Kemungkinan Lonjakan Infeksi Covid-19
Baca Juga
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Batang jadi pendapatan asli daerah (PAD) yang tidak terpengaruh pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan Kasubid penagihan PBB, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Batang, Aris Listyono.
"Kalau dari sisi pemasukkan tidak berpengaruh, cuma dari sisi waktu pembayaran jadi agak molor," katanya ditemui di ruangannya, Selasa (22/12).
Ia menjelaskan, sudah menyebar SPPT sejak Februari dan seharusnya mulai ada pembayaran per 1 Maret.
Namun, karena ada pandemi Covid-19, prosentase kenaikan pembayaran baru tampak pada Juli dan Agustus.
Pihaknya pun memberi kebijakan bebas denda administrasi pada tahun ini.
"Jatuh tempo kan September. Biasanya selepas Desember ada denda 2 persen, tapi kali ini tidak," ujarnya.
Arif mengatakan pada awal tahun, penerimaan PBB ditargetkan Rp 25 miliar.
Lalu, karena pandemi target penerimaan menurun jadi Rp20,2 miliar.
Realisasi hingga 22 Desember 2020 sudah mencapai Rp26 miliar.
"Kalau dihitung dari target perubagan sudab 131 persen," jelasnya.
- Telegram Malah Untung Diserbu 70 Juta Pengguna Baru
- Pelajaran Alternatif Sistem Pertahanan Negara Lain Bagi Negara Seperti Indonesia
- Retno: Indonesia Dukung Penuh AICHR Proteksi HAM Di ASEAN