Yayasan Gema Salam bermitra dengan eks narapidana teroris (napiter) menyayangkan salah pernyataan yang disampaikan Polres Bogor, bahwa pelaku penculikan 12 anak merupakan eks napiter.
- Polres Pemalang Bekuk 5 Tersangka Pencuri Mobil Boks
- Ancam Ceraikan Ibunya, Ayah Tiri Di Semarang Cabuli Anak Tirinya
- Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Di Semarang
Baca Juga
Meski pernyataan tersebut sudah diralat tapi sudah terlanjur menyudutkan eks napiter. Dalam hal ini, eks napiter berusaha memulihkan nama untuk bisa kembali ke masyarakat.
"Kami sangat menyayangkan salah informasi ini, karena melakukan pembinaan terhadap para eks napi teroris ini tidak mudah, kalau ada pemberitaan semacam ini kami sangat dirugikan,” ungkap Awod, Pembina Yayasan Gema Salam, Minggu (15/5).
Diketahui Polres Bogor merilis kasus penculikan terhadap 12 anak yang dilakukan Rizal Afif (28) disebut sebagai eks napi teroris (napiter), pengakuan tersebut dipublikasikan dan marak diberitakan bahwa pelaku pernah ikut pelatihan selama tujuh bulan di Poso, terlibat peristiwa bom Sarinah dan kerusuhan di Bawaslu.
Ternyata setelah di teliti lebih lanjut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastikanbahwa pelaku bukan mantan napiter. Sebagainana pernyataan dari Direktur Pencegahan BNPT Brigjend Ahmad Nurwakhid.
"Banyak hal-hal baik dan bermanfaat yang sudah dan sedang kita lakukan bersama dengan para mantan teroris selama ini, baik kegiatan sosial maupun kegiatan keagamaan, juga kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta kepada NKRI, itu saja kami merasa masih belum bisa diterima secara utuh oleh publik, apalagi ada pemberitaan dengan stigma negatif seperti ini,” imbuh Awod.
Awod berharap, kepolisian, dalam hal ini Polres Bogor tidak gegabah dalam mempublikasi sebuah keterangan pelaku tindak kejahatan. Terlebih keterangan yang belum didalami sudah dipublikasi, tidak memburu popularitas dengan mengeksploitasi mantan napi teroris.
"Jujur saya sangat heran dengan pemberitaan yang dipublikasi oleh Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena dengan sangat dini ini, maksudnya apa?,” imbuh Awod.
Dalam melakukan pembinaan kepada para mantan napi teroris selama ini, yang dibutuhkan terutama adalah dukungan dari semua pihak.
"Pada kesempatan ini, saya mengajak kepada semua pihak untuk mendukung visi misi kami, Yayasan Gema Salam dalam mengajak seluruh eks napi teroris dan orang-orang yang rentan terpapar terorisme, untuk kembali ke NKRI, kembali secara totalitas dan menjadikan manusia yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara Indonesia ini,” terang dia.
- Kasus Curanmor di Rumah Kos Kebumen, Pelaku Ternyata Paman dan Keponakan
- Polres Purbalingga Ungkap Kasus Pencurian di Pembangunan Kampus UIN Saizu
- Kodam IV Diponegoro Tanggung Biaya Perawatan Korban Penusukan Oknum TNI di Jalan Imam Bonjol Semarang