Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Bupati Kendal Mirna Annisa, Bupati Batang Wihaji dan Jajaran Djarum Foundation secara simbolis melakukan penanaman bibit tanaman trembesi di dekat jembatan tol Kalikuto ruas tol Semarang-Batang, Sabtu(3/11).
- Beri Kursi Roda untuk Warga Kota Pekalongan, DPR RI Berharap Pandemi Segera Berlalu
- Sekolah di Sekitar Stadion Manahan Solo Berlakukan Pembelajaran Jarak Jauh
- Argowiyoto Kelurahan Ledok Dikukuhkan Kampung Singkong Salatiga
Baca Juga
Penanaman pohon peneduh tersebut merupakan komitmen bersama baik dari Pemkab Kendal dan Batang, Pemprov Jateng, Djarum Foundation serta pihak pengembang tol untuk mengurangi CO2 dan mengurangi dampak pemanasan global di Jateng.
Rencananya, sebanyak 10 ribu bibit tanaman trembesi akan ditanam di sepanjang ruas tol Semarang-Batang. Acara yang digelar di ruas tol Batang-Semarang tepatnya di Jembatan Kali Kuto ini juga bersamaan dengan gelaran sepeda BTN tour de Borobudur.
Ganjar Pranowo mengatakan penanaman pohon trembesi harus berkelanjutan agar efek polusi udara bisa berkurang. "Selain mengurangi pemanasan global setidaknya 10 tahun ke depan pohon trembesi ini bisa menjadi spot yang bagus disepanjang tol. Djarum Foundation sudah mau berkontribusi untuk mengurangi polusi udara dan lingkungan," katanya.
Ganjar menambahkan jika track jalur tol Semarang-Batang bagus bahkan Direktur Utama BTN, Maryono, mempercepat lajunya. "Track jalan tol Semarang-Batang sangat bagus apalagi spot-spotnya, Pak Maryono saja tadi ngebut. Saya harap dengan dibangunnya jalan tol ini bisa mendongkrang perekonomian di kabupaten Kendal dan Batang terutama di pariwisata," tambahnya.
Vice President Djarum Foundation FX Supanji, menerangkan penanaman 10 ribu pohon trembesi di jalur tol Semarang-Batang, sepanjang 75 kilometer, merupakan rangkaian program Djarum Trees For Life (DTFL) Trans Jawa.
"Inisiatif penanaman pohon trembesi sebagai wujud nyata Djarum Foundation bersama Jasa Marga, Pemkab Batang, Pemkab Kendal dan Pemprov Jateng, untuk melestarikan dan menjaga lingkungan demi kehidupan yang iebih baik di masa depan," terangnya.
Supanji menambahkan, jalan tol merupakan jalur vital transportasi baik orang maupun barang dan untuk kenyamanan para pengguna dibutuhkan penghijauan. "Sangat perlu dilakukan demi memberikan kesejukan dan juga mengurangi dampak C02 dan perubahan iklim. Dengan penghijauan akan mengurangi dampak pemanasan global," tambahnya.
Dijelaskannya, pemilihan pohon trembesi karena efektivitas pohon yang berjuluk Ki Hujan, dimana daya serap gas C02 mencapai 28, 5 ton C02 pertahun. "Selain daya serap CO2, bentuk pohon trembesi seperti kanopi atau payung raksasa juga bisa menurunkan suhu udara hingga 4 derajat celcius," jelasnya.
Bupati Kendal, Mirna Annisa mengatakan, sangat mendukung adanya penghijauan terutama disepanjang jalan tol. "Lihat aja sekarang jalan tol panaskan kalau ngga ada penghijauan. Jadi pohon trembesi dan pohon lainnya sangat diperlukan ditanam di jalan tol. Selain jadi peneduh juga biar pengguna jalan tol ngga bosan saat melintasi jalan tol," katanya.
Mirna menambahkan jika Pemkab Kendal menyambut baik niatan pemerintah pusat yang berencana membuka tol akhir tahun 2018. "Masyarakat sangat terbantu jika tol bisa difungsikan, kita juga bisa jual potensi wisata dan hasil UMKM yang ada di Kendal. Jadi perekonomian bisa terdongkrak," tambahnya.
- Warga Korban Proyek Tol Cegat Rombongan Bupati
- 12 Desa di Grobogan Mendapatkan Bantuan Pamsimas
- Bupati Batang Terima 12 Korban Kapal Tenggelam di Perairan Papua