Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengatakan perekonomian rakyat masih menjadi tolok ukur yang tinggi untuk menilai keberhasilan reformasi.
- Ganjar Bertemu Keluarga Besar Putra Putri Polri dan Keluarga Purnawirawan TNI/Polri di Colomadu
- Mbak Rachma: Ijtima Ulama Tidak Mengikat
- Walikota Semarang Minta Puskesmas Pantau Kesehatan Petugas Rekapitulasi di Kecamatan
Baca Juga
Perekonomian rakyat menempati masalah tertinggi dari 20 tahun reformasi. Berdasarkan survei kami angkanya mencapai 20,4 persen," kata Qodari di Hotel Haris Suites FX Sudirman, Jakarta, Minggu, (20/5).
Ia menyebutkan, pemerintahan era reformasi dianggap gagal dalam memperbaiki masalah ekonomi dan sosial.
Inilah jadi PR untuk pemerintahan saat ini dan yang akan datang. Banyak yang menganggap ekonomi masa Pak Harto lebih baik dari hari ini," ungkapnya.
Kendati demikian, penilaian dan respon rakyat terhadap demokrasi di Indonesia cukup tinggi. Ia menebak, tidak mungkin dengan kondisi dempkrasi saat ini akan kembali lagi ke masa otoriter.
Demokrasi kita akan langgeng dan tak akan kembali ke masa otoriter lah, tetapi tuntutan ekonomi dan hukum juha harus dipenuhi," pungkasnya.
Pengumpulan data dilakukan 15-22 April 2018 di 34 provinsi, dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner dengan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel 1.200 responden dengan margin of error 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
- Hadiri Harlah Fatayat NU, Sukirman Minta Kader Bersama-sama Atasi Problem di Jawa Tengah
- Ajak Generasi Z Jadi pengawas Partisipatif, Bawaslu Purbalingga Deklarasi Relawan Patroli Cyber
- Purwadi Terpilih Ketua AMPI Sukoharjo Hasil Musda IX