Direktur Eksekutif Indonesia Political Review
Ujang Komarudin, menilai kampanye bagi-bagi susu dan makan siang gratis oleh pasangan Prabowo-Gibran sebagai bentuk narasi kebaikan untuk masyarakat.
- Polresta Solo Mulai Susun Strategi Amankan Tahapan Pilkada 2024
- Bambang Pacul, Ketua Tim Pemenangan Andika -Hendi
- KPU Batang Mulai Susun Daerah Pemilihan untuk Pemilu 2024
Baca Juga
Menurutnya, selama tindakan tersebut tidak melanggar peraturan yang berlaku, maka tindakan tersebut dapat dianggap wajar dilakukan oleh Prabowo-Gibran.
"Dalam pandangan saya, saya hanya ingin menekankan bahwa setiap jenis kampanye yang efektif dan berintegritas, asalkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, memiliki peran penting dalam mendapatkan dukungan dari masyarakat, termasuk pemberian susu gratis yang dilakukan oleh tim Prabowo-Gibran," ujar Ujang.
Saat ini, Prabowo-Gibran bersama dengan Tim Kampanye Nasional (TKN)-nya telah memulai upaya besar-besaran dalam menjalankan program-program bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
Salah satu inisiatif tengah ditekankan adalah distribusi makan siang dan susu secara gratis kepada siswa dari tingkat SD hingga SMA di seluruh Indonesia.
Dalam konteks ini, tujuan dari pemberian makan siang dan susu secara cuma-cuma adalah untuk mengokohkan ketahanan Indonesia.
Lebih lanjut, kata dia, tindakan ini juga bertujuan untuk mengurangi tingkat stunting dari 20 persen menjadi 10 persen.
Selain manfaat tersebut, pemberian makan siang dan susu gratis juga memiliki keuntungan lain seperti menjadi sumber energi, pencegahan penyakit, dan menjaga asupan nutrisi bagi tubuh.
Program pemberian makan siang dan susu gratis ini tergolong dalam upaya persiapan menuju Indonesia Emas 2045.
Maka, Ujang menyimpulkan bahwa program dan kampanye dilaksanakan oleh Prabowo-Gibran dinilai menarik dan memiliki tujuan terang-benderang.
Penyaluran makan siang dan susu gratis tersebut merupakan tindakan memiliki niatan baik dan sama sekali tidak melibatkan pelanggaran dalam konteks kampanye.
"Ada berbagai macam strategi yang bisa digunakan oleh siapa pun. Yang esensial adalah menjalankannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan kampanye, tanpa terlibat dalam praktik politik uang, dan tentunya patuh terhadap peraturan yang ada dalam pelaksanaan kampanye," tegasnya.
Prabowo-Gibran Akan Terus Tampilkan Narasi Kebaikan
Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyatakan, cara paling efektif untuk menghadapi isu negatif adalah dengan menonjolkan aspek positif dan narasi kebaikan.
"Upaya terbaik untuk menghadapi isu negatif adalah dengan mendemonstrasikan dan menonjolkan sisi baik. Tidak perlu tergesa-gesa untuk membantah dengan mengatakan, 'Saya tidak seperti itu, saya tidak seperti itu'," kata Nusron dalam keterangannya di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
Menurut Nusron, ini adalah strategi paling efektif. Dengan terus menunjukkan sisi positif kepada pihak menyebarkan isu negatif, isu negatif tersebut akan secara alami hilang.
"Biarkan orang-orang berbicara tentang keburukan kita, tetapi jika perilaku kita tetap baik, maka orang-orang yang berbicara tentang keburukan kita akan hilang dengan sendirinya, dan isu tersebut akan memudar," ujarnya.
Nusron menjelaskan, setiap calon pemimpin memiliki tingkat elektabilitas tinggi cenderung menjadi target isu-isu negatif. Namun, dia meyakini masyarakat telah cerdas dan mampu menganalisis informasi dengan baik.
"Saya yakin dan percaya bahwa masyarakat sudah cerdas. Mereka tidak mudah tertipu oleh isu-isu negatif, terutama jika isu tersebut tidak didasarkan pada fakta dan tidak memiliki sumber yang kredibel yang dapat dipercayai," tambahnya.
- 69 Anggota PPS Kota Salatiga Dilantik, Ketua KPU : Terikat Sumpah Jabatan dan Kode Etik
- SBY: Biarkan Capres Yang Pilih Cawapres
- Evaluasi Bawaslu Untuk Refleksi Bersama