Dicurinya tiga arca atau benda arkeologis di Kampung Duduhan, Mijen sangat disayangkan oleh banyak pihak. Tak hanya warga, arkeolog pun turut menyayangkan insiden pencurian yang terjadi Rabu (8/7) kemarin.
- Gudang CV Mitra Sejati Foamindo Terbakar
- Penemuan Bayi Perempuan dengan Bobot 2.4 Kilogram Hebohkan Warga Bawen
- Diduga Kelelahan, Pendaki Asal Madiun Meninggal di Pos Bayangan Jalur Pendakian Lawu
Baca Juga
Arkeolog asal Semarang, Tri Subekso mengatakan tiga benda arkeologis yang hilang tersebut adalah, Lapik Sesaji, Lembu Nandi, dan Kemuncak.
Dia menerangkan tiga benda arkeologis ini memiliki fungsi sebagai tempat sesajian, tatanan dalam ajaran Siwa, dan bagian teratas sebuah candi.
"Diketahui memang tiga benda arkeologis ini berada di pinggir jalan. Saya menyayangkan ketiga benda ini hilang, apalagi benda-benda tersebut belum terdaftar sebagai benda cagar budaya,"kata Subekso, Jumat (10/7).
Menurut Subekso, hilangnya benda arkeologis ini berarti hilangnya beberapa data untuk kajian lebih lanjut mengenai sejarah peradaban Semarang pra kolonial.
"Ya kalau hilang begini, beberapa data yang harusnya bisa dikaji lebih jauh juga jadi hilang. Artinya semakin minim data mengenai sejarah Semarang pra kolonial,"papar dia.
Subekso mengungkap, alasan tiga benda arkeologis tersebut diletakkan di pinggir jalan lantaran sekitar tahun 1991 Pemerintah Kota Semarang berniat membangun taman sejarah.
"Namun entah kenapa proyek tersebut tidak jadi dikerjakan, sampai akhirnya posisinya mangkrak di sana bertahun-tahun. Akhirnya ya hilang,"tandasnya.
Lebih jauh, Subekso berharap semua pihak dapat bekerja sama melakukan penelitian terhadap benda arkeologis lainnya yang diduga masih banyak tersebar di Mijen, Semarang.
Dengan demikian, maka dapat dilakukan pendataan dan pendaftaran di tim register nasional cagar budaya. Kemudian menjadi bahan kajian oleh Tim Ahli Cagar Budaya untuk membuat rekomendasi cagar budaya.
"Saya kira perlu secepatnya melakukan ini. Butuh kerjasama antara komunitas pemerhati sejarah, masyarakat, dan pemerintah setempat. Kalau berlarut-larut ya nanti bisa hilang lagi benda arkeologis lainnya,"tutup dia.
Sebelumnya diberitakan tiga benda arkeologis hilang diduga karena dicuri oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Tiga benda arkeologis tersebut merupakan bagian dari situs candi peninggalan abad ke-8 itu terletak tak jauh dari lokasi hilangnya tiga batu itu.
Situs Candi Siwa itu saat ini masih dalam penelitian dan proses ekskavasi. Keberadaan candi itu sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 1970 silam.
- Aksi Kawal Putusan MK di Kudus, PDIP Pasang Badan Perjuangkan Tuntutan Mahasiswa
- Suhu Ekstrim, Embun Es Muncul Di Dataran Tinggi Dieng
- Rumah Mantan Camat Klambu Grobogan Terbakar