Sekitar 3.800 artefak, termasuk tablet runcing Sumeria yang berasal dari tahun 2100 sebelum masehi, yang secara ilegal diselundupkan ke pengecer Hobby Lobby Stores Inc dikembalikan kepada pejabat Irak di Washington pada hari Rabu (2/5).
- Nigeria Protes ke Indonesia Usai Beredar Video Diplomatnya Dianiaya
- Mesir Telah Pulangkan 43 Warganya dari Afghanistan
- Paus Fransiskus Sebut Informasi yang Salah tentang Vaksin Covid Melanggar Hak Asasi Manusia
Baca Juga
Pejabat Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai Amerika Serikat mengembalikan artefak ke Duta Besar Irak Fareed Yasseen di kediamannya di Washington.
"Kami akan terus bekerja sama untuk mencegah penjarahan barang antik dan memastikan bahwa mereka yang akan mencoba mengambil keuntungan dari kejahatan ini harus bertanggung jawab," kata Direktur Bertindak ICE Thomas Homan.
Hobby Lobby, pengecer seni dan kerajinan yang berbasis di Kota Oklahoma, setuju pada bulan Juli tahun lalu untuk menyerahkan barang antik yang diterimanya dan membayar USD 3 juta untuk menyelesaikan proses perdata yang dibawa oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat.
Dimuat Reuters, perusahaan telah membeli lebih dari 5.500 artefak secara ilegal..
Presiden Hobby Lobby, Steve Green, adalah pendiri Museum of the Bible, yang dibuka di Washington pada tahun 2016. Lobi Hobby yang dikelola secara pribadi mengatakan artifak yang disita tidak dimaksudkan untuk museum.
- Kementerian Luar Negeri Berjuang Memulangkan 525 WNI Korban TPPO Dari Myanmar
- Menteri Luar Negeri RI Retno Lobi Arab Saudi Soal Umrah
- Facebook Tutup Kampanye Influencer Anti-Vaksin