Bamsoet Kembali Maju Caketum Golkar? Pengamat Ingatkan Etika Berpolitik

Kabar tentang Bambang Soesatyo yang bakal tetap maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar dalam Musyarawah Nasional (Munas), Desember mendatang menantang petahana, Airlangga Hartarto mendapat perhatian sejumlah pengamat.


Pria yang akrab disapa Bamsoet itu dinilai mempertaruhkan reputasinya sebagai politisi jika memutuskan untuk tetap maju dalam Munas tersebut.

Pengamat politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat mengatakan, ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh Bamsoet. Jika nekad tetap maju, Bamsoet menunjukkan cara politik tanpa etika.

"Bagaimana Bamsoet menunjukkan politik tanpa etika kalau benar sudah menjanjikan, meski kesepakatan itu tidak tertulis harusnya ditepati, terlihat Bamsoet tidak punya etika (politik). Dia harus memikirkan resikonya," kata Cecep seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/11).

Seperti diketahui, sejumlah loyalis Bamsoet menyatakan, Ketua MPR RI itu tetap akan maju dalam Munas Partai Golkar, Desember mendatang. Padahal sebelumnya, Bamsoet telah menyatakan dukungan kepada calon petahana, Airlangga Hartarto.

Bamsoet adalah penantang Airlangga dalam pemilihan Ketum. Mantan Ketua DPR RI itu kemudian menyatakan mundur dari bursa Caketum seiring dengan pengajuan namanya sebagai perwakilan Golkar untuk pemilihan Ketua MPR RI.

Bamsoet terpilih sebagai Ketua MPR RI secara aklamasi. Ia pun secara resmi menyatakan dukungan kepada Airlangga yang datang menyaksikan saat pemilihan tersebut.

"Saya kan pernah ngomong, dukung Pak Airlangga maju sebagai Ketum Golkar untuk berkompetisi di Munas," tegasnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/11).

Bamsoet menampik terpilihnya dirinya sebagai ketua MPR karena komitmen dengan Airlangga. Bamsoet menyatakan, dia maju sebagai Ketua MPR karena ada penugasan partai.

"Komitmen apaan? Di politik nggak ada komitmen. Emang pacaran pakai komitmen, ini kan sedang tidak bercinta, lagi berpolitik," pungkasnya.

Sementara, terkait persiapan Munas, malam ini, DPP Partai Golkar dijadwalkan akan menggelar rapat pleno. [fak]