Pemerintah Kabupaten Batang menemukan bangkai sapi Limosin terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK) di Alas Roban, Kecamatan Gringsing.
- Dewa 19 dan Bintang Tamu Guncang Tegal Di Malam Mukadimah Cinta
- DPUPR Batang Akui Belum Bisa Perbaiki Jalan Alternatif ke Dieng
- 196 Pos Pengamanan dan Posko Terpadu di Jawa Tengah, Siap Layani Pemudik
Baca Juga
Bangkai sapi itu ditemukan dalam kondisi mulut terluka hingga berbelatung.
Lokasi penemuan di wilayah Pantura Batang, tepatnya di ringroad wilayah Desa Sentul, kecamatan Gringsing.
"Kami menduga, bangkai sapi itu berasal dari distribusi (truk pengantar ternak). Lalu sengaja dibuang untuk menghindari pemeriksaan di pos kesehatan hewan," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislukanak) Batang, Syam Manohara di kantornya, Jumat (3/6).
Ia yakin sapi itu bukan milik warga karena tidak ada jenis sapi Limosin di Kecamatan Gringsing. Peternak langsung melapor jika ada sapi mati.
Di sisi lain, lokasi pembuangan bangkai di tempat sepi tanpa penerangan. Kemungkinan, pengantar ternak sudah berpengalaman hingga tahu lokasi aman membuang bangkai sapi.
"Mungkin ada satu sapi yang mati, lalu untuk meloloskan satu truk (sapi yang mati langsung dibuang). Kalau ketahuan satu sapi sakit, memang langsung diminta balik," ujarnya.
Pihaknya menerima laporan warga pada Kamis (2/6) sekitar pukul 15.00 WIB. Lalu, bersama pihak kepolisian, memutuskan untuk membakar bangkai sapi pada pukul 22.30 untuk menghilangkan virus penyebab PMK.
Syam menambahkan saat ini ada 190 sapi yang terdeteksi terjangkit PMK. Sejumlah 27 ekor sembuh dan tiga ekor dipotong paksa.
- Hari Ini, Disdag Kota Semarang Undi Lapak Pedagang Johar
- Ahmad Ridwan: Dai dan Daiyah Garda Terdepan Tangkal Hoaks di Pilkada 2024
- Dua Jemaah Calhaj Asal Batang Dipulangkan dari Donohudan