Pemerintah Kabupaten Batang menemukan bangkai sapi Limosin terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK) di Alas Roban, Kecamatan Gringsing.
- Kirab Merah Putih Ramaikan Peringatan Maulid Nabi di Kota Pekalongan
- Ratusan Warga Binaan dan Petugas Rutan Salatiga Gelar Doa Bersama Korban Cianjur
- Lantik DKC Pramuka Kota Tegal, Sekda Amanatkan Semangat Tak Pantang Menyerah
Baca Juga
Bangkai sapi itu ditemukan dalam kondisi mulut terluka hingga berbelatung.
Lokasi penemuan di wilayah Pantura Batang, tepatnya di ringroad wilayah Desa Sentul, kecamatan Gringsing.
"Kami menduga, bangkai sapi itu berasal dari distribusi (truk pengantar ternak). Lalu sengaja dibuang untuk menghindari pemeriksaan di pos kesehatan hewan," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislukanak) Batang, Syam Manohara di kantornya, Jumat (3/6).
Ia yakin sapi itu bukan milik warga karena tidak ada jenis sapi Limosin di Kecamatan Gringsing. Peternak langsung melapor jika ada sapi mati.
Di sisi lain, lokasi pembuangan bangkai di tempat sepi tanpa penerangan. Kemungkinan, pengantar ternak sudah berpengalaman hingga tahu lokasi aman membuang bangkai sapi.
"Mungkin ada satu sapi yang mati, lalu untuk meloloskan satu truk (sapi yang mati langsung dibuang). Kalau ketahuan satu sapi sakit, memang langsung diminta balik," ujarnya.
Pihaknya menerima laporan warga pada Kamis (2/6) sekitar pukul 15.00 WIB. Lalu, bersama pihak kepolisian, memutuskan untuk membakar bangkai sapi pada pukul 22.30 untuk menghilangkan virus penyebab PMK.
Syam menambahkan saat ini ada 190 sapi yang terdeteksi terjangkit PMK. Sejumlah 27 ekor sembuh dan tiga ekor dipotong paksa.
- Gus Dur Resmi Jadi Nama Jalan di Kabupaten Batang
- Petugas Akan Cek Keaslian STRP Pekerja Di Salatiga
- Ketua DPRD Geram Pada Kasatpol PP Demak