Banjir di Kota Purwodadi, Grobogan mulai surut. Pantauan di lapangan pada Sabtu (16/3), debit air terus alami penurunan sejak pukul 11.00 WIB.
- Bantu Pengungsi Banjir Demak, LAZIS Jawa Tengah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Ke Demak
- Rupanya, Ada Campur Tangan Kolonial Belanda Dibalik Banjir Demak, Kudus, Jepara dan Grobogan
- Sungai Lusi dan Kali Serang Meluap, Puluhan Rumah di Cengkrong Terendam
Baca Juga
Surutnya air tak lepas dari menurunnya elevasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Lusi pos Menduran.
Dari elevasi debit air yang awalnya bertahan hingga tiga jam di angka 10.30 meter, sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, kemudian pada pukul 12.00 WIB air terus alami penurunan.
Tercatat hingga pukul 21.00 WIB elevasi debit air yang awalnya stagnan di angka 10.30 meter turun jadi 10.20 meter. Kendati demikian masih dalam status awas.
Surutnya elevasi sungi lusi, menyusul beberapa lokasi banjir di pemukiman juga mulai surut. Seperti di Jalan R Soeprapto ketinggian air yang awalnya 50 sentimeter berangsur turun hingga setinggi 30 sentimeter.
Dari pantauan BMKG, hingga pukul 21.00 WIB cuaca di Grobogan terpantau berawan, dengan kecepatan angin 20 kilometer perjam, dan suhu suhu 28⁰ celsius. Diperkirakan akan terjadi hujan ringan di wilayah selatan, utara, barat dan timur.
Informasi yang dihimpun dari beberapa lokasi, saat ini gerimis terjadi di beberapa titik di Grobogan, termasuk simpang lima Purwodadi, Wirosari, Gubug, Penawangan, dan Toroh.
"Untuk area simpang lima Purwodadi gerimis terjadi sejak pukul 19.00 WIB," terang Maryono, anggota Posko PMI Kabupaten Grobogan.
Berapa jalan protokol mulai dapat dilalui kendaraan, namun untuk lokasi terdalam masih dikhawatirkan alami kemogokan.
Warga berharap banjir yang menggenangi sebagian kota Purwodadi Grobogan segera surut sehingga masyarakat dapat beraktifitas sedia kala.
- Dieng Membeku, Embun Es Pertama Di Akhir April
- Jalur Pantura Semarang-Demak Terganggu Genangan Rob Tinggi, Terjadi Antrean Dan Kemacetan
- BMKG Peringatkan Adanya Gelombang Tinggi