Meski telah beberapa kali turun hujan, ada sebagian warga di Blora Jawa Tengah masih mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
- Puncak Kemarau, Bendung Dumpil Grobogan Kering
- Meski di Puncak Kendeng, Dukuh Kembang Blora Tak Kekurangan Air
- Hadapi Kekeringan, Begini Strategi Pemkot Semarang
Baca Juga
Satu di antaranya warga Desa Sarirejo Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora. Mereka terpaksa antre sejak pagi untuk mendapatkan air bersih.
Meski antrean tak sebanyak sebelumnya, namun mereka harus meluangkan waktu dua hingga tiga jam untuk dapat memperoleh air bersih.
Selain disebabkan kemarau yang melanda sejak Agustus 2024 lalu, saluran pamsimas di desa tersebut rusak dan belum ada perbaikan.
Untungnya, di desa tersebut terdapat sumber mata air yang mengalir cukup deras, sehingga mampu mencukupi kebutuhan air masyarakat.
Rata-rata warga mengambil air menggunakan sepeda motor dengan membawa empat buah jerigen 20 liter untuk mengantre di sumur tersebut.
Menurut pengakuan warga setempat, Suwantini (46) terdapat tiga RT di Desa Sarirejo yang sama sekali tidak memiliki fasilitas pamsimas dan sumber air bersih.
Selain mengantre di sumur tersebut, mereka hanya dapat mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah.
"Sebenarnya sudah ada bak penampungan air bersih dari pamsimas, namun karena kondisinya rusak dan belum dibenahi oleh pemerintah desa," ujarnya, Minggu (13/10) siang.
Senada diungkapkan Siti Nur Utami (30) sejak bulan Agustus hingga saat ini warga Sarirejo masih mengalami kesulitan air bersih.
Ia berharap pemerintah desa segera membenahi tempat penampungan air, supaya pamsimas dapat beroperasi dan dapat dirasakan warga secara merata.
- Viral Video Perkelahian Melibatkan Remaja Bawa Senpi, Ini Tindakan Polres Blora
- Kasus Tambang KRI: Empat Karyawan Warga Negara Asing (WNA) Diperiksa Satreskrim Polres Rembang
- Pasien DBD Membludak, Ruang IGD Jadi Alternatif