Tiap kemarau melanda, biasanya dukuh yang berada di puncak Bukit Kendeng Utara Desa Jurangjero Kecamatan Bogorejo Blora Jawa Tengah, jadi langganan kekurangan air bersih.
- Untuk Warga Berdampak Kekeringan, Pemkab Pati Salurkan Beras 16 Ton Di Kecamatan Sukolilo
- Ribuan Hektare Tanaman Padi Walik Dami Di Rembang, Sebagian Besar Di Kaliori, Puso
- Bencana Kekeringan Melanda Ribuan Jiwa di Kabupaten Batang: BPBD Turun Tangan
Baca Juga
Itu terjadi, karena keberadaan kampung di puncak bukit dengan struktur tanah berbatu. Namun kendala kekurangan air di sana kini teratasi berkat sumur bor yang menghasilkan sumber melimpah.
Kepala Desa Jurangjero, Suwoto mengatakan, sejak adanya sumur bor dan tampungan air yang dibangun menggunakan dana desa, kesulitan warga terdampak kekeringan mereda.
"Kita anggarkan Rp 100 juta untuk pembuatannya. Bak penampungan dapat dimanfaatkan 400 KK di dusun ini," terangnya, Minggu (1/9) siang.
Dijelaskan, kedalaman sumur bor mencapai 103 meter. Dianggarkan pada awal tahun 2024.
Purjiyo (45) warga yang mengantre air mengatakan sebelum adanya penampungan air, untuk mendapatkan air bersih dirinya harus menyusuri hutan sepanjang tiga kilometer.
Tak hanya itu, saat air surut kondisi air menjadi keruh akibat bercampur lumpur. Untuk memakainya pun harus diendapkan terlebih dahulu.
"Dengan adanya sumber air dan penampungan warga tinggal antre untuk pengisian jerigen. Airnya mencukupi satu kampung," ujarnya.
Sebelum adanya pembangunan sumur dan penampungan, terutama saat kemarau, warga mengandalkan bantuan droping air bersih.
"Untuk mendapatkan air bersih dari bak penampungan warga hanya perlu membayar membayar seikhlasnya untuk pengganti listrik sumur bor. Pihak desa juga tidak membatasi banyak air yang diambil," imbuhnya.
- Perhutani Blora Libas 40 Hektar Tanaman Tebu Milik Warga
- PP dan GRIB Bentrok di Blora, Ini Penyebabnya
- Bermodal Mulut Manis, Pemuda di Blora Setubuhi Gadis Belia Berkali kali