Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon kepada mitranya di China, Xi Jinping setelah kunjungannya ke Pentagon dalam upaya membentuk 'satuan tugas' untuk meninjau strategi keamanan nasional AS di China, Rabu (10/2).
- Indonesia-Malaysia Rancang Diplomatic Notification Untuk TKI
- Laporan G7 Dalam Penyusunan Kebijakan Dan Peraturan Perundangan Di Bidang AI
- Jamaah Haji Ilegal, 116 WNI Ditangkap Petugas Arab Saudi
Baca Juga
Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon kepada mitranya di China, Xi Jinping setelah kunjungannya ke Pentagon dalam upaya membentuk 'satuan tugas' untuk meninjau strategi keamanan nasional AS di China, Rabu (10/2).
Dilansir dari Kantor Berita RMOL, telepon tersebut adalah panggilan pertamanya kepada XI sejak ia menjabat sebagai presiden.
Secara terus terang Biden menyampaikan kekhawatirannya atas tindakan keras Beijing terhadap aktivis demokrasi di Hong Kong serta masalah hak asasi manusia lainnya, dan mendesak Xi untuk menyelesaikan hal itu sebaik mungkin.
Beberapa poin disampaikan Biden kepada Xi, termasuk 'praktik ekonomi yang memaksa dan tidak adil' di Beijing, masalah Uighur, dan tindakannya terhadap Taiwan.
Dalam pernyataannya, Gedung Putih mengatakan Biden telah memperjelas kekhawatiran AS tentang tindakan Beijing yang semakin keras' dengan Taiwan. Beijing mengklaim kedaulatan penuh atas Taiwan, bahkan ketika kedua belah pihak telah diperintah secara terpisah selama lebih dari tujuh dekade.
Biden pun mengemukakan, prioritas AS saat ini adalah untuk melestarikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Masalah lainnya yang dibahas adalah penanganan Covid-19 yang efektif dan dan tentang tantangan bersama mengenai perubahan iklim dan mencegah proliferasi senjata, ini adalah rujukan pada keinginan AS untuk bekerja sama dengan Beijing dalam membujuk Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya, menurut Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/2).
Sementara CCTV melaporkan, bahwa panggilan itu diawali dengan Xi dan Biden yang bertukar salam pada kesempatan Tahun Baru China atau Imlek.
"Kedua pemimpin melakukan pertukaran pandangan mendalam tentang hubungan bilateral dan masalah internasional dan regional," tulis pernyataan Gedung Putih.
Usai pertemuan, Biden men-tweet: Saya berbicara dengan Presiden Xi, menyampaikan harapan baik untuk rakyat China di Tahun Baru Imlek."
"Saya juga berbagi keprihatinan tentang praktik ekonomi Beijing, pelanggaran hak asasi manusia, dan pemaksaan Taiwan. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan bekerja dengan China jika hal itu menguntungkan rakyat Amerika," tulis Biden.
- India Punya Mata di Langit untuk Awasi Perbatasan
- Ke Singapura, Retno Bawa Agenda Penanggulangan Teroris Hingga Perundingan RCEP
- Bill Gates Terpapar Covid-19