Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cilacap AKBP Triatmo Hamardiono mengungkapkan, peredaran Narkoba di Indonesia semakin memprihatinkan.
- Ingin Hidup Enak dan Hobi Judi Online, Kuli Bangunan di Jepara Nyambi Maling Motor
- Angelina Sondakh Aktif Melatih Kelompok Modeling hingga Jadi Cleaning Service di Lapas
- Tujuh Tahanan Dipindahkan dari Polres ke Rutan Kebumen
Baca Juga
Bahkan kini makin beragam jenis dan modus peredarannya, termasuk merambah media sosial dengan target utamanya generasi muda.
Berdasarkan penyelidikan BNN Provinsi Jateng, ternyata 75 persen peredaran narkoba dikendalikan dari dalam lapas dengan memanfaatkan media online. Kasusnya pernah terungkap di Kabupaten Cilacap beberapa waktu lalu, saat belasan pemuda terjerat kasus narkoba yang didapatkan melalui jejaring media sosial," kata Triatmo Hamardiono, Senin (19/11).
Triatmo Hamardiono mengatakan, dibutuhkan peran banyak pihak untuk membentengi generasi muda. Salah satunya dilakukan pihaknya dengan mengajak Dinas Komunikasi Informatika dan media massa.
Kami berharap banyak, Kominfo maupun media massa turut berperan aktif dalam mengawal perkembangan teknologi. Terutama media sosial sekaligus mengkampanyekan gerakan anti narkoba melalui medsos," katanya.
Sementara Kepala Diskominfo Cilacap, M Wijaya mengatakan, sampai saat ini di Indonesia belum memiliki alat maupun aplikasi pendeteksi peredaran Narkoba melalui medsos.
"Sehingga diperlukan kesadaran bersama dari masyarakat dan diharapkan netizen harus lebih proaktif serta mampu memanfaatkan medsosnya dengan bijak," tandasnya.
- Polres Purbalingga Ungkap Kasus Pencurian Telepon Genggam
- Enam Siswa di Wonogiri Jadi Korban Asusila Oleh Oknum Guru Olahraga
- Polres Purbalingga Ungkap Kasus Penyalahgunaan Psikotropika Libatkan Warga Sumsel