Bupati Wonogiri Minta Warga Waspadai Serangan Kera

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengajak kepada semua kepala desa yang ada di wilayahnya untuk mewaspadai serangan kera di musim kemarau ini. 


Sebab, sangat mungkin kera yang biasanya berada di gunung-gunung akan masuk ke perkampungan penduduk lantaran, di tempat habitatnya kehabisan bahan makan.

"Saya tidak mungkin mengeluarkan surat larangan bupati yang isinya melarang kera-kera untuk turun gunung. Namun saya mengajak kepada semua kepala desa untuk menjaga ekologi kita. Kera turun karena hutan yang ada sudah tidak berfungsi seperti sepuluh lima belas tahun yang lalu,’’ kata Bupati yang kerap disapa Mas Jekek, saat memberi arahan di hadapan para kepala desa seKabupaten Wonogiri di pendopomrumah dinas bupati, Selasa (27/6/23) siang.

Di wilayah Wonogiri, banyak ditemukan kera liar, utamanya di daerah-daerah lereng gunung atau perbukitan. 

Kera-kera tersebut kerap masuk ke permukiman untuk mencari makan. Tak jarang, sampai masuk ke dalam rumah dan menjarah bahan makanan yang ada.

Oleh karena itu, lanjutnya, Bupati menyerukan untuk selalu menjaga alam. Sebab rusaknya alam membawa dampak buruk bagi kehidupan kita. 

"Saya masih mendengar ada penebangan liar namun warga tidak berani menegur maupun melaporkan karena di belakang pelakunmya ada oknum si A maupun si B. Sekarang tak perlu takut-takut lagi. Laporkan saja bila melihat adanya penebangan liar,’’ pesannya.

Perlu diketahui pula, lanjutnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasukkan Wonogiri pada zona merah, artinya, di Wonogiri sering terjadi bencana alam seperti tanah longsor dan banjir. 

"Bencana ini kalau dikonfersi dalam bentuk kerugian,  tidaklah kecil. Tahun 2021 krugian mencapai puluhan miliar,’’ ungkap Jekek sembari mengimbau kepada para kepala desa yang belum membentuk relawan tanggap bencana untuk segera membentuk.