Calon Haji Dengan Kursi Roda Meningkat, Petugas Haji Tingkatkan Pelayanan

Calon jamaah haji (calhaj) yang menggunakan kursi roda menjadi salah satu fokus utama perhatian para petugas haji.


Terlebih lagi dalam ibadah haji tahun ini, jumlah calhaj yang menggunakan kursi roda juga mengalami peningkatan.

Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Jemaah PPIH Embarkasi Solo, Afief Mundzir menekankan,para petugas haji harus ekstra perhatian baik saat tiba di asrama haji maupun saat di tanah suci harus lebih meningkatkan pelayanan.

Pasalnya, lanjut dia, tidak semua calhaj yang menggunakan kursi roda berangkat haji ada pendamping dari  keluarganya.

Alhasil para petugas haji harus melakukan saat turun dan naik kendaraan, perjalanan ke kamar hingga naik pesawat.

"Tahun ini jumlah calon jamaah haji (CJH) dengan kursi roda meningkat lebih dari 100 persen dari tahun lalu," jelasnya, Senin (15/7).

Dia menambahkan, banyaknya calhaj yang menggunakan kursi roda disebabkan salah satunya karena faktor kesehatan.

Lamanya daftar tunggu haji di Indonesia, membuat calhaj biasanya saat tiba giliran berangkat usianya relatif sudah tua.

Sementara itu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo menyita madu milik salah satu calhaj asal Gunung Kidul, Yogyakarta.

Pasalnya madu tersebut dikemas dalam jerigen plastik berukuran 500 ml. Padahal sesuai ketentuan yang boleh dibawa dalam pesawat hanya cairan di dalam botol berukuran  maksimal 100 ml.

Pejabat Humas PPIH Embarkasi Solo, Agus Widagdo, mengatakan pemeriksaan terhadap barang bawaan calhaj tersebut rutin dilakukan sebelum mereka diberangkatkan ke tanah suci.

Pihaknya seringkali menyampaikan pada calhaj barang yang dilarang dibawa, namun tetap saja ada yang melanggarnya.

"Cairan (termasuk madu) jika lebih dari 100 ml memang dilarang untuk masuk ke pesawat. Jadi ditinggal nanti bisa diambil kembali saat pulang dari tanah suci," tandasnya.