Cerita Para Pemburu Angpau Di Tahun Baru Imlek

Di tengah hiruk pikuk perayaan imlek di Kota Semarang tampak puluhan orang berpakaian kucel menunggu di depan Kelenteng Grajen.


Seorang di antaranya bernama Zaenab (50), perempuan asal Kabupaten Grajen yang mengaku berburu angpau.

"Kemarin malam di Tay Kak Sie engga dapat, pagi ini di (kelenteng) Grajen lumayan, sudah dapat Rp40 ribu," kata perempuan yang keseharian bekerja serabutan itu, Selasa (5/2).

Ia mengatakan setiap tahun memang selalu berburu angpau di sejumlah kelenteng di Kota Semarang.

Zaenab bercerita, setiap tahun baru imlek, paling tidak bisa mengantongi angpau Rp100 ribu-Rp200 ribu.

"Kalau imlek saja sih, kalau sehari-hari kerjaannya jadi pembantu pocokan," katanya.

Zaenab tak sendiri, di sampingnya juga duduk beberapa perempuan yang bernama Titin.

Ia dan titin mengaku berharap berkah tahun baru imlek dengan 'nongkrong' di depan kelenteng Grajen.

Tampak sejumlah bocah juga berlarian di halaman kelenteng.

Begitu ada yang selesai sembahyang, anak-anak itu berlari mendekat sembari berteriak 'angpau pak, angpau pak', sambil tertawa.

Jika tidak dapat, mereka kembali bermain.