Komplotan spesialis pembobol rumah asal Lampung, dibekuk unit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Semarang. Dua orang pelaku ditembak kakinya lantaran nekat melawan petugas saat hendak ditangkap.
- Ungkap Kasus Predator Seks Jepara, Polisi: Korban Jangan Takut, Kami Lindungi!
- Terduga Teroris Di Garut Kelompok JAD
- Lima Pelaku Perampokan Pengusaha di Batang Merupakan Perampok Lintas Provinsi
Baca Juga
Kedua pelaku ditangkap secara terpisah. Daeng Aldy (33) yang ditangkap di Klaten pada 31 Mei dan disusul oleh Zaeni Nasrullah (30) yang ditangkap di sebuah tempat kos di Tangerang pada 1 Juni. Sedangkan dua pelaku lainnya Dany Sanjaya dan Deni Alamsyah masih buron.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Abiyoso Seno Aji mengungkapkan, dari tangan pelaku diamankan dua unit mobil Honda Jazz dan Honda Brio, yang sudah diganti plat nomor palsu. Selain itu, mereka juga berhasil menguras harta benda seperti perhiasan emas, dan ponsel.
"Mereka modusnya mencongkel pintu rumah korbannya meskipun ada yang punya rumah sedang tidur. Lalu mereka mengendap-endap menguras harta benda korban," tandas Abi saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Kamis (7/6).
Kemudian, pelaku ini mencari kunci mobil lalu membawa kabur mobil milik korbannya yang diparkir di depan rumah. Setelah berhasil, mobil dibawa lari ke Lampung dan diganti plat nomer palsu.
"Ada empat rumah yang berhasil dibobol komplotan ini, tapi hanya di dua rumah pelaku bisa menemukan kunci mobil," tambah Abiyoso.
Sementara itu, pelaku Aldy mengaku dia bukanlah eksekutor rumah, melainkan dia hanya turut mengantarkan dua rekannya Dany dan Deny ke rumah incaran. Dibutuhkan waktu satu jam untuk menguras harta benda milik korbannya.
"Saya cuma mengantarkan Dany dan Deni ke rumah yang akan di curi, waktu itu malam sekitar pukul 02.00," ucapnya.
Setelah berhasil, mobil diserahkan ke pelaku Zaeni untuk dibawa dan dijual ke Lampung. Plat nomor diganti dengan yang palsu. Rencana mobil dijual seharga Rp 20 juta.
"Sudah ditawar-tawarkan, tapi belum laku, diganti plat nomor palsu biar bisa dipakai sendiri dulu," imbuh Zaeni.
- Ketua LBH Petir: Sekalian Kapolrestabes Semarang Seharusnya Diperiksa Dan Perlu Sidang
- Kepolisian Masih Selidiki Kasus Pembunuhan di Comal
- Diduga Mesum, Warga Desa Wedusan Demo Ke Bupati Tuntut Pencopatan Kades