Semenjak tanda pagar (tagar) #2019GantiPresiden
merebak luas, elektabilitas petahana Joko Widodo lambat laun makin
tergerus. Jokowi kini butuh sosok pendamping yang bisa meningkatkan
elektabilitasnya itu.
- Tim Pemenangan Terbentuk, Ilyas-Tri Langsung Tancap Gas
- PKS Pastikan Kadatangan Anies Baswedan ke Salatiga Diterima dengan Persaudaraan
- Suka Duka jadi KPPS Pemilu 2024: Hem Basah, Kering, sampai Basah Lagi
Baca Juga
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai, ada dua hal yang harus menjadi pertimbangan Jokowi dalam mencari calon wakil presiden. Pertama, sosok itu harus dukungan dana yang maksimal. Kedua, harus memiliki jaringan luas sehingga bisa membangun potensi pendulangan suara.
Untuk mempertahankan posisinya sebagai incumbent, Jokowi perlu cawapres yang memiliki dua hal tadi. Dari sekian banyak figur yang digadang untuk mendampingi Jokowi, IPW melihat dua bakal calon wapres dari unsur kepolisian memiliki potensi itu Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Tito Karnavian (Kapolri)," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/6).
Namun begitu, Neta memiliki sejumlah catatan tentang kelebihan dan kelemahan Budi Gunawan (BG) dan Tito untuk bersanding dengan Jokowi.
Budi Gunawan, urainya, memiliki kedekatan khusus dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soakernoputri. Namun BG tidak disenangi oleh Jokowi bahkan pernah ditolak menjadi Kapolri.
Sementara Tito, yang relatif memiliki hubungan baik dengan Jokowi dikhawatirkan tidak mendapat dukungan dari partai. Ini mengingat Jokowi hanya sebagai anak kost" di PDIP.
Apakah PDIP dan Megawati rela mendukung Tito dan merelakan paket capres dan cawapresnya di Pilpres 2019 untuk dua anak kost. Semua itu tentu akan menjadi pertimbangan pelik bagi Jokowi," demkian Neta.
- Pernyataan Jokowi Lebih Berbahaya Ketimbang Terorisme
- Pilkada Demak 2024, Tidak Ada Calon Independen Yang Mendaftar
- Datang Jelang TPS Tutup, Cagub Andika Perkasa Mencoblos Di TPS Yang Sama Dengan Hendrar Prihadi