Dewan Perwakilan Daerah Kota Semarang (DPRD) Kota Semarang meminta kepada Pemerintah Kota Semarang untuk bisa melakukan lelang proyek diawal tahun, terutama pada proyek-proyek yang tertunda akibat refocusing maupun proyek yang gagal ditahun 2021 seperti proyek Jembatan Kaca Tinjomoyo yang menelan anggaran hingga Rp 11 miliar.
- 7 Orang Daftar Pilkada Solo Melalui PDI Perjuangan: Ada Pengusaha, Pengacara Juga Mantan Jurnalis
- KPU dan Bawaslu Blora Tandatangani Petisi Pemilu Damai
- AHY: Pembatasan Masa Jabatan Untuk Mencegah Kekuasaan Absolut
Baca Juga
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APDB) Pemkot Semarang pada tahun 2022 ini mencapai angka Rp 5,2 triliun.
Anggaran tersebut juga sudah di ploting ke masing-masing OPD guna pembangunan infrastruktur dan anggaran operasional masing-masing OPD.
Suharsono melihat masih ada beberapa proyek tahun 2021 yang perlu dilanjutkan pada tahun 2022 dan membutuhkan anggaran cukup besar.
Misalnya saja proyek pembebasan lahan di Jalan gajah yang menelan anggaran Rp 20 miliar dan pembebasan lahan Jalan Tembus Cabdi atau Jangli-Undip senilai Rp 30 miliar. Tak hanya itu, masih ada lanjutan pembangunan RSUD Mijen pada tahun ini.
"Total anggaran pada tahun ini sekitar Rp 5,2 triliun dan sudah disahkan. Sesuai amanat undang-undang, 20 persen anggaran ini untuk pendidikan dan sekitar 10 persen untuk kesehatan," kata Suharsono, Selasa (4/1).
Sementara itu, terkait dengan pembebasan lahan Sungai Beringin, Suharsono mengaku belum mengatahui secara pasti apakah pembebasan lahan yang dianggarkan tahun lalu sudah selesai semua atau masih menyisakan beberapa bidang lahan yang belum terbayarkan.
Namun pihaknya meminta jika masih ada yang belum terselesaikan maka bisa dilakukan pembebasan lahan pada awal tahun ini agar normalisasi bisa berjalan dengan baik.
"Misal tertunda harus dilakukan, agar ancaman banjir di Mangkang dan sekitarnya ini bisa diantisipasi," terangnya.
Tahun ini penambahan bangunan di RSUD Mijen seperti penambahan rianhan dan gedung serta sarana lainnya juga masuk dalam anggaran.
Suharsono juga menyebut jika kontraktor tahun lalu yang menangani RSUD Mijen bisa menyelesaikan pembangunan sesuai dengan target yang ditentukan.
Lebih lanjut, Suharsono meminta agar proses lelang bisa dilakukan di awal tahum terlebih bagi proyek yang menggunakan anggaran cukup besar. Harapannya, proyek bisa berjalan sesuai target sehingga tidak molor atau bahkan gagal bangun.
Dirinya mencontohkan proyek Jembatan kaca yang merupakan proyek yang cukup disorot karena gagal pada tahun 2021 lalu dan sempat ada review ulang pada DED.
"Proyek-proyek besar ini harus dilelangkan pada awal tahun. Tujuannya agar tidak tertunda lagi dan bisa selesai. Jalan Gajah ini juga harus jadi prioritas, dan jalan tembus ini harus jadi prioritas," pungkasnya.
- Ahmad Luthfi-Taj Yasin Ditetapkan Menang Pilkada Jawa Tengah 2024
- Gatot Tidak Pernah Masuk Radar Gerindra
- Dibuka 24 Jam, Posko Pemenangan Afif-Husein Diresmikan