Diplomasi Jamu Coro Ala Sunan Kalijaga

Perhelatan itu tak biasa. Maka si empu rumah menyajikan hidangan luar biasa. Adalah jenang coro yang jadi suguhan ketika tamu istimewa bertandang.


Perhelatan itu tak biasa. Maka si empu rumah menyajikan hidangan luar biasa. Adalah jenang coro yang jadi suguhan ketika tamu istimewa bertandang. Meski sering wara wiri di Perdikan ini (Demak-red), saya mendapatkan moment istimewa tatkala mendampingi Mulyo Hadi Purnomo, dari KPI Pusat, dan Pakar Telematika Roy Suryo. Dua tokoh ini meski tak bersamaan hadirnya menjadi tamu Bupati Eisti’anah bersama jajarannya.

Perbincangan hangat mengalir, seputar kiprah Eisti yang disebut sebagai bupati milenial. Mulyo Hadi berharap Demak makin menambah speed karena posisi geografinya jadi penopang Kota Semarang sebagai episentrum kekuasan. ‘’Saya punya mimpi Demak kembali jadi mercusuar peradaban. Sultan Trenggono putra sekaligus penerus Raden Patah abad 15 telah menorehkan catatan emas. Sekarang ini Eisti mestinya dapat mengukir prestasi apik juga,’’kata tokoh sentral di Komisi Penyiaran Indonesia ini.

Dia hadir di Demak atas undangan Dra Endah Cahya Rini, MM dari Kominfo Demak. Endah concern memoles Radio Suara Kota Wali (RSKW) agar naik kelas. ‘’ Saya terobsesi RSKW dapat menjadi jendela masyarakat Demak, sekaligus perekat komunitas Kota Wali ini,’’ujar alumnus Komunikasi Massa UNS ini.

Alhamdulillah, kata penanggung jawab RSKW ini, berkat dedikasi  juga semangat dari punggawa Radio yang bermarkas di Jalan Sultan Fatah  Demak ini,  KPID Jawa Tengah menobatkannya sebagai LPPL Radio Terbaik 2021. Ikhtiarnya dilanjutkan dengan langkah kondolidasi SDM, seperti menghadirkan Mulyo Hadi Purnomo, Roy Suryo juga Anas Syahirul Alim ( Komisioner KPID Jateng) , kemudian Gunawan Wicaksono ( praktisi Komunikasi Senior).

Tagline juga tak main main, Inspiring News and Music. Singgih Setyono sebagai orang nomor satu di jajaran birokrasi Pemkab Demak mengaku surprise dengan geliatnya RSKW. Begitu respectnya atas kehadiran sejumlah tokoh yang menjadi nara sumber dialog di RSKW alumni FK Undip ini larut dalam dialog bersama mereka (tamu tamu Radio)  saat dialog bersama Bupati Eisti’anah.

"Bagi kami kehadiran KPI Pusat,  juga tokoh sekaliber Roy adalah kehormatan untuk Pemkab Demak, dan terlebih bagi temen temen di RSKW," kata Singgih Setyono. Karenanya hidangan khusus disajikan sebagai jamuan dan penerimaan hangat, yakni dengan suguhan Jamu Coro.

Jamu yang merupakan minuman khas Demak ini punya mitos yang melegenda hingga sekarang. Hidangan yang hanya diberikan untuk tamu tamu khusus, atau istimewa merupakan warisan nenek moyang. Adalah Sunan Kalijaga yang menjadi chef menu khusus ini. Artinya Jamu Coro memang bukan hidangan sembarangan.

Menilik akar historis ini, maka wajar Bupati Eisti’anah dan Sekda Singgih Setyono menyuguhkan untuk tamu agung, atau setidaknya tokoh penting yang hadir. ‘’Saya merasa terhormat dan bangga dengan kehadiran Wakil Ketua KPI, kemudian Pak Roy Suryo di Kabupaten Demak,’’ujar Eisti memaknai persamuan bersama mereka.

Sangat layak kehadiran Mulyo Hadi Purno, Roy Suryo di Demak mendapat kehangatan sambutan juga apresiasi yang khusus. Keduanya adalah tokoh yang punya peran penting bagi dunia penyiaran di tanah air. Prestasi RSKW sebagai LPPL Radio terbaik KPID Jateng bagaimana layak dibanggakan. Meski Endah Cahya Rini, mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut merupakan capain kolektif, dan teamwork yang rancak dari punggawa RSKW, namun motivasi juga coaching yang dilakukan orang nomor satu di Kominfo Demak sangatlah memberi arti.

Menyitir filosofi Jamu Coro, sinergi dan jalinan dalam temali berupa rupa resep telah mampu diracik menjadi harmoni yang indah. Jaringan seperti diungkap dalam jurnal SBA (Small Busisness Association) memberi konttribusi 70 persen bagi sukses yang bakal diraih. Filosofi ini sesungguhnya menjadi bagian dari kristalisasi ukhuwah yang dibangun founding father Demak, khususnya Sunan Kalijaga.

Spirit silaturahmi yang termaktub dalam wejangan sederhana ‘tombo ati’, wong kang soleh kumpulono adalah magnitude yang relevan sampai sekarang. RSKW mampu eksis dengan mengimbarkan panji panji Kabupaten Demak pilar strategis yang manopang adalah pada networking yang dimilikinya.

Visi inilah yang dalam dimensi sosiologis menjadi manifestasi konkret untuk menjabarkan perspektif das sein, atas das sollen atau golden goal yang lebih utuh. Ya itulah makna jamu pada galibnya, sementara jamu coro merangkum dimensi dimensi historis dapat dipahami sebagai symbol komunikasi. Komunikasi tidak sebatas pada ikhtiar lahir semata.

Demak adalah episentrum peradaban Islam. Kebangkitan Demak Kembali menyitir spirit renaisanse dalam dimensi spiritual dan kultural yang memayungi, maka aspek komunikasi tidak bisa dicerabut dari akar budaya yang paling dalam. Sunan Kalijaga 5 abad lalu telah menghadirkan spirit ini. Jamu coro adalah diplomasi multikultur, sekaligus pesan simbolik yang syarat, yakni perlu manjing, ajur, ajer. 

Ya akhirnya mari bersama mengendapkan hati, filosofi yang dalam lewat lirik tembang yang begitu syarat maknanya, yakni Lir Ilir

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir

Tak ijo royo royo

Tak sengguh panganten anyar

Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi

Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir

Dondomana jrumatane kanggo seba mengko sore

Mumpung padang rembulane

Mumpung jembar kalangane

Sun suroko surok hiyo

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir

Tak ijo royo royo

Tak sengguh panganten anyar

Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi

Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir

Dondomana jrumatane kanggo seba mengko sore

Mumpung padang rembulane

Mumpung jembar kalangane

Sun suroko surok hiyo

Jayanto Arus Adi
Pimpinan Umum RMOL Jateng.Id, Pokja Hukum Dewan Pers, Staf Pengajar dan Mahasiswa S3 Universitas Negeri Semarang.