Disebut Berpeluang Gantikan Moeldoko Sebagai Kepala KSP, Ngabalin Mengaku Siap

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko yang didorong untuk diganti oleh sosok yang dianggap lebih kompeten oleh banyak pihak terus mencuat.


Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko yang didorong untuk diganti oleh sosok yang dianggap lebih kompeten oleh banyak pihak terus mencuat.

Ada dua nama yang kini tengah ramai diperbincangkan publik, karena dianggap pantas menggantikan Moeldoko yang belakangan terlibat dalam aksi pendongkelan Partai Demokrat lewat kegiatan yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Sosok yang dinilai pantas menggantikan Moeldoko di pucuk pimpinan KSP ialah eks Anggota DPR sekaligus penggagas Partai Gelora, Fahri Hamzah, dan Politisi Partai Golkar yang kini tengah menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin.

Kantor Berita Politik RMOL mengkonfirmasi kepada salah seorang tersebut, yakni Ali Mochtar Ngabalin terkait dorongan khalayak terhadapnya agar menggantikan Moeldoko di KSP.

Mulanya, dia mengaku tidak begitu menganggap penting posisi jabatan dalam suatu struktur kelembagaan pemerintah. Dalam arti, dia lebih melihat dari sisi peranan dan tugas seorang pejabat bukan dari seberapa tinggi jabatannya.

"Ya dengan posisi hari ini kan sudah luar biasa, tidak mesti harus ke kepala staf. Karena Bang Ali ini kan juga bekas anggota DPR RI kan, yang paling penting itu adalah tugas-tugas yang harus dimainkan," ujar sosok yang kerap disapa Ngabalin ini, Jumat (2/4).

Namun, saat dipastikan soal kesiapannya jika diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo, Ngabalin memastikan akan siap mengemban perintah dan amanah yang diberikan.

"Kalau Presiden mengamanahkan dalam kerja-kerja apa saja, tidak mungkin kita tidak bisa, pasti kita bisa," tuturnya.

Saat ditegaskan kesiapannya jika diangkat menjadi Kepala KSP menggantikan Moeldoko, Ali tidak menolaknya.Bahkan, Ngabalin mengatakan sudah izin dengan anak dan istrinya untuk bisa mengabdikan diri membangun Bangsa dan Negara Indonesia, jika memang diamanahkan oleh Presiden Jokowi di dalam posisi apapun.

"Jangankan itu semua (jadi Kepala KSP), kalau satu waktu bangsa dan negara Republik ini harus membutuhkan nyawa dan jiwa raga kita-kita ini ya, saya khususnya untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya.

"Jangan khawatir, saya sudah bilang sama anak dan istri saya," demikian Ali Mochtar Ngabalin menambahkan. [sth]