Perusahaan makanan cepat saji, McDonald's Corp digugat oleh dua
perusahaan media milik Byron Allen karena diduga melakukan diskriminasi
rasial.
- Perusahaan Startup AS Siap Tampung 20.000 Pengungsi Afghanistan
- AS Siapkan 3.000 Tentara untuk Evakuasi Kedutaan di Kabul
- Perjanjian Perbatasan Dengan Malaysia Selesai Dalam Dua Bulan
Baca Juga
Perusahaan makanan cepat saji, McDonald's Corp digugat oleh dua perusahaan media milik Byron Allen karena diduga melakukan diskriminasi rasial.
McDonald's dituntut 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp143 triliun (Rp 14.350/dolar AS) karena dianggap tidak mengalokasikan cukup iklan untuk outlet media milik pengusaha kulit hitam, seperti dikutip Reuters.
Gugatan diajukan di Pengadilan Tinggi Los Angeles County pada Kamis (20/5), di mana McDonald's disebut melanggar UU federal dan hak sipil negara bagian melalui permusuhan rasial dan stereotip rasial dalam mengalokasikan iklan.
Dalam pengaduannya, dua perusahaan Allen, Entertainment Studios Network dan The Weather Channel, menyebut McDonald's menolak untuk beriklan.
"McDonald's, seperti kebanyakan perusahaan Amerika saat ini, secara terbuka memuji komitmennya terhadap keragaman dan inklusi, tetapi ini tidak lebih dari retorika kosong," kata pengaduan tersebut.
Mereka mengatakan, sekitar 40 persen pelanggan McDonald's merupakan kulit hitam, namun perusahaan hanya mengalokasikan kurang dari 5 juta dolar dari anggaran iklannya yang sebesar 1,6 miliar dolar pada 2019 untuk media milik kulit hitam.
Perusahaan juga akan membelanjakan lebih banyak iklan untuk platform milik Hispanik, Asia-Amerika, wanita dan LGBTQ.
"Kami telah melipatgandakan hubungan kami dengan berbagai mitra yang dimiliki," kata McDonald's dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, McDonald's mengatakan akan Dikatakan akan meninjau dan menanggapi gugatan Allen.
Selain McDonald's, media Allen juga telah mengkritik pengalokasian iklan sejumlah perusahaan lainnya.
Pada April, General Motors Corp berjanji untuk beriklan lebih banyak dengan media milik kulit hitam, setelah Allen dan pengusaha lain mengeluarkan iklan surat kabar satu halaman penuh yang menuduh pembuat mobil tersebut mengabaikan media tersebut. Demikian dikutip dari Kantor Berita RMOL.
**
- Kebakaran Hutan Yunani Tewaskan 50 Orang
- Pertemuan Joe Biden dan Paus Fransiskus Diwarnai Hangat dan Tawa
- Laporan Oxfam: Covid-19 Membunuh yang Miskin dan Memperkaya yang Kaya