DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk memfasilitasi relokasi kepada warga terdampak banjir yang ada di Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang yang diterjang banjir bandang akibat jebolnya tanggul kali pengkol pada Jumat (6/1) lalu.
- Megawati Jadi Ganjalan Demokrat Dukung Jokowi
- Bawaslu Mulai Koordinasikan Kesiapan Pemilu 2024
- Nasdem Luncurkan Program Pemuda Siaga Pandemi
Baca Juga
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengharapkan Pemkot Semarang turut bertanggungjawab maksimal atas musibah yang menimpa warga Kota Semarang tersebut.
Ia mengatakan bentuk tanggung jawab maksimal itu tidak hanya penanganan darurat pasca bencana, namun juga penanganan jangka panjang agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, bahkan sampai memakan korban jiwa.
Suharsono mengusulkan kepada Pemkot agar memberikan fasilitas relokasi kepada warga terdampak banjir di Perumahan Dinar Indah.
“Kita minta Pemkot bertanggungjawab semaksimal mungkin atas kejadian ini dengan memfasilitasi relokasi warga yang berada di Dinar Indah, karena setiap tahun kejadian ini berulang bahkan tahun ini sampai ada korban meninggal karena tenggelam atas banjir ini,” kata Suharsono, Selasa (10/1).
Dari data yang dihimpun, peristiwa banjir bandang pekan kemarin adalah kali kelima kawasan tersebut terdampak banjir. Data sebelumnya, banjir yang terjadi di Dinar Indah adalah tahun 2013, tahun 2015, tahun 2017 dan tahun 2020 yang lalu.
Suharsono juga mendorong untuk melakukan percepatan normalisasi Sungai Babon yang tanggulnya di sungai Pengkol di Dinar Indah jebol dan menggenangi kawasan Dinar Indah pada Jumat lalu.
Suharsono juga meminta agar Pemkot Semarang juga melakukan koordinasi dengan Pemkab Semarang.
“Pemkot harus koordinasi intensif dengan Pemkab Semarang dalam penanganan banjir di hilir sungai babon yang hulunya ada di Ungaran,” ungkapnya.
Diketahui, penyebab banjir pada Jumat sore itu dikarenakan tanggul sungai pengkol jebol. Selain itu, sungai di Rowosari yang tidak mampu lagi menampung debit air yang sangat besar dari hulu sungai yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang tidak bisa tertampung akhirnya airnya masuk kawasan permukiman.
“Setelah kami telusuri memang kejadian ini sudah beberapa kali terjadi terutama di Meteseh hampir setiap musim hujan maka terjadi banjir, karena memang disana bersebelahan dengan sungai pengkol juga wilayahnya cekungan. Oleh karenanya dalam setiap musim penghujan pasti terjadi banjir. Kemudian di Rowosari ini di RW 3 dan sekitarnya juga terjadi banjir karena luapan sungai pengkol yang debit airnya besar,” tandasnya.
- Anggota DPR RI Riyanta Sesalkan Ungkapan Jokowi, “Presiden boleh Kampanye”
- Ganjar Geregetan Satu Data Indonesia Terkendala Ego Sektoral
- Dinilai Cocok Dengan Ganjar Pranowo Untuk Pilpres 2024, Ini Jawaban Ridwan Kamil