DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bisa mengejar target pembangunan fisik yang sudah direncanakan hingga akhir tahun 2022.
- Lolos Evaluasi Kinerja, 62 Panwaslucam Terpilih Kembali
- Ribuan Kader PKS Serukan Muh Haris Calon Wali Kota Salatiga
- Ganjar Janji Hapuskan Hutang Petani Demak
Baca Juga
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan tiap-tiap OPD seperti Dinas Penataan Ruang (Distaru), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) bisa memantau proyek-proyek pembangunan fisik agar bisa selesai tepat waktu.
Sebut saja pembangunan yang masih berjalan seperti Jembatan Kaca di Tinjomoyo, jalan tembus Undip - Jangli, peningkatan Lapangan Sidodadi, pembangunan sport center dan pembangunan lainnya yang hingga saat ini masih dalam progres.
Ia menyebut anggaran pembangunan yang dimiliki DPU terbilang cukup tinggi yakni Rp 360 miliar. Sementara untuk Distaru memiliki anggaran sebesar Rp 250 miliar dan Disperkim memiliki anggaran sebesar Rp 280 miliar.
“Kita minta OPD terkait bisa mengejar proyek pembangunan agar bisa rampung sesuai kontrak,” kata Suharsono, Selasa (6/12).
Dia menyampaikan jika dilihat progres pembangunan yang dilakukan masing-masing OPD masih berjalan sesuai dengan rencana.
DPU sendiri misalnya yang memiliki 51 proyek pembangunan, sebagian besar proyeknya juga sudah hampir selesai. Suharsono menyebut hanya tersisa beberapa proyek yang memang akan selesai hingga sisa masa kontrak di akhir tahun seperti pembangunan Jembatan Kaca di Tinjomoyo.
“Kalau untuk jembatan kaca anggarannya cukup besar yakni Rp 10,7 miliar. Saat ini sedang dipasang, garder. Kacanya juga sudah siap, jadi mereka yakin bakal selesai sebelum masa kontrak habis,” bebernya.
Proyek lainnya yakni pembangunan jalan tembus Undip-Jangli hingga saat ini masih berjalan sesuai dengan kontrak yang habis pada 23 Desember mendatang. Proyek ini sendiri menelan anggaran sebesar Rp 30 miliar.
“Ya kalau kendala kemarin ada beberapa bagian yang jenis tanahnya clay atau gembur saat hujan. Solusinya juga sudah ada, saat ini progresnya 75 persen. Nah harapan kami sisa waktu yang ada bisa dimaksimalkan, karena memang menjadi proyek yang urgent dan memudahkan mobilitas masyarakat,” ungkapnya.
DPU, lanjutnya, saat ini juga tengah mengejar beberapa proyek seperti pembangunan saluran di Jalan Tentara Pelajar, Rumah Pompa di Hasanudin dan proyek lainnya. Suharsono menyebut dari semua proyek yang dimiliki DPU, hingga saat ini masih kurang sekitar 14 persen.
Sementara untuk pembangunan yang di tangani oleh Disperkim, Suharsono menyebut jika sebagian besar sudah selesai.
Bahkan tender juga sudah 100 persen lelang, e katalog dan program swakelola serta pembangunan dari aspirasi dewan pun sudah selesai.
Sedangkan proyek pada Distaru, Ia menyebut dari 34 program pembangunan yang telah direncanakan memang sudah hampir semuanya selesai.
“Ya sebut saja pembangunan sport center di Mangkang juga tinggal finishing, lalu peningkatan lapangan Merbau dan Sidodadi juga hampir selesai,” ucapnya.
Lebih lanjut, Suharsono menyatakan progres pembangunan Pemkot Semarang terbilang berjalan sesuai rencana yakni dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Musrenbang maupun pokok pikiran dewan. Pihaknya hanya meminta agar masing-masing OPD melakukan monitoring.
“Bisa dibilang serapan anggarannya sangat baik, kita yakin Silpa tahun ini kecil. Tapi kita minta OPD mengejar kontraktor yang belum rampung, kalau memang tidak 100 persen progresnya, ya dibayarkan sesuai progres. Kalau jelek pengerjaannya ya harus dikenakan sanksi,” tandasnya.
- KPU Terima Berkas Calon Independen Dalam Pilkada Sukoharjo 2024
- Pemuda Pancasila Tegaskan Netral Dalam Pilkada Karanganyar
- Capres Gerindra Tetap Prabowo, Bukan Anies!