Dua Siswa SMP Muhammadiyah PK Sabet Medali di Kompetisi Sains Nasional

Dhanunrendra Mukti Widodo dan Amira Hasna Ramadhani peraih medali di Kompetisi Sains Nasional
Dhanunrendra Mukti Widodo dan Amira Hasna Ramadhani peraih medali di Kompetisi Sains Nasional

Dua siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menyabet juara dalam kompetisi sains tingkat nasional.


Babak final Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) tersebut digelar secara offline di Boash Convention Center (BCC), Jalan Atang Senjana Bantarsari, Ranca Bungur Bogor, Jawa Barat pada Minggu (10/9) kemarin. 

Keduanya adalah Dhanunrendra Mukti Widodo meraih medali perunggu dan uang pembinaan sebesar dua ratus lima puluh ribu rupiah. Sementara  Amira Hasna Ramadhani Rahayu meraih medali perak dengan uang pembinaan lima ratus ribu rupiah.

Kepala SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta, Muhdiyatmoko memberikan apresiasi pada siswanya  di Kompetisi Sains Nasional. 

"Ini pertama kali diikuti melalui seleksi Asesmen Sains Muhammadiyah kemudian diseleksi lagi sehingga memperoleh empat siswa. Empat siswa tersebut mampu mewarnai perlombaan tingkat nasional,” jelasnya, Selasa (12/9). 

Muhdiyatmoko menambahkan keempat siswa yang menjadi delegasi sekolah karena lolos final kompetisi sains nasional berasal dari kelas 7 dan 8. Siswa kelas 7 yaitu Abrar Rasya Ajira, Arkana Haqqi Sandyo Pratomo, dan Dhanunrendra Mukti Widodo. Adapun siswa kelas 8 yaitu Amira Hasna Ramadhani Rahayu. 

Nurul Fitria, Koordinator Lomba menjelaskan perolehan prestasi siswa dalam perlombaan KSNR. Sekolah mengirim empat siswa untuk berkompetisi di KSNR. Dua siswa berhasil membawa pulang kemenangan.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur dengan prestasi pertama di bidang Sains. Kami melakukan pembekalan rutin kurang lebih satu minggu. Prestasi ini karena semangat kolaborasi antara tim IPA SMP Muh PK dan anak-anak,” jelasnya.

Sementara itu, Amira Hasna Ramadhani Rahayu mengaku senang dan mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan dari guru sehingga bisa mendapatkan medali kemenangan. Pasalnya, perlombaan ini pertama kalinya diikuti di tingkat nasional.

“Kata kunci untuk sukses dalam perlombaan adalah sering bertanya terhadap materi yang belum paham kepada guru pembimbing," pungkasnya.