Dua Siswi Tak Bisa Sekolah Daring, Dapat Bantuan Smartphone

Kisah si kembar, Santi dan Sinta yang tidak bisa ikut sekolah secara daring beberapa waktu lalu, mendapat simpatik warga.


Kisah si kembar, Santi dan Sinta yang tidak bisa ikut sekolah secara daring beberapa waktu lalu, mendapat simpatik warga.

Jumat pagi (13/11), wali kelas Santi dan Sinta mendapat bingkisan dari seseorang berupa smartphone yang ditujukan untuk anak didiknya.

Wali Kelas 7G SMP N 40 Semarang Ika Kartika mengaku tidak percaya jika ada orang baik yang begitu perhatian pada anak didiknya hingga mengirimi sebuah smartphone guna menunjang kebutuhan belajar si kembar secara online.

"Pagi-pagi pak Satpam menyerahkan paketan, kemudian saya langsung serahkan ibu kepala sekolah karena nanti ada mekanisme penerimaan, lalu kami buka paket tersebut dan ternyata isinya sebuah handphone dari seseorang bernama Aan dari Depok, Jawa Barat,†jelas Ika saat ditemui di SMP N 40 Semarang usai menyerahkan hadiah pada si Kembar.

Menurut Ika, setelah menerima dan membuka isi paketan yang ternyata berupa smartphone, dirinya langsung menghubungi Sinta melalui handphone sang nenek untuk memberikan kabar baik tersebut.

"Saya langsung WA ke Sinta yang memegang HP neneknya, saya suruh datang ke sekolah untuk menyerahkan bantuan tersebut,†imbuhnya.

Pihak sekolah sangat bersyukur ada masyarakat yang peduli dengan kondisi salah satu murid di SMPN 40. Semua berawal dari keisengan salah satu guru yang sedang mengajar si kembar dan memposting di Facebook. Dari sini, menurutnya, beberapa pewarta mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut dan memuatnya dalam laman berita. Sepekan kemudian ada orang berbaik hati memberikan santunan berupa smartphone yang sangat dibutuhkan si kembar untuk belajar.

"Dari sekolah responnya sangat positif dan bersyukur juga berterima kasih kepada semua pihak terutama media, dari awalnya iseng ibu guru posting di Facebook lalu dibidik oleh media dan masyarakat ada yang peduli, semoga nanti kedepannya kedua anak ini bisa menyelesaikan tugas dengan baik karena sementara kemarin salah satu pinjam HP neneknya, dan yang satu sering keteteran terbukti dengan tugasnya banyak yang belum dikirim, mudah-mudahan dengan ini bisa lebih baik, dan betul-betul tidak ada alasan untuk terlambat mengirim tugas," jelasnya.

Ika menjelaskan, usai memiliki smartphone Santi dan Sinta tak perlu datang lagi ke sekolah untuk menerima pelajaran secara privat selama masa pandemi. Mereka cukup menggunakan smartphone untuk mendapat pelajaran secara daring dari rumah. Terlebih lagi untuk kuota internet selama daring juga telah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Setelah ini santi sinta tidak perlu lagi datang kesekolah semua melalui daring," ungkapnya.

Semenetara itu si kembar Santi dan Sinta sangat kaget saat menerima kabar dari wali kelasnya, bahwa ada yang memberikan sebuah smartphone untuk mereka. Ibu si embar juga tak hentinya bersyukur saat mendapat kabar bahagia ini. Sinta mengisahkan, ibunya langsung bergegas mengantar kedua buah hatinya ke sekolah untuk menerima hadiah tersebut.

"Senang sekali dan gak nyangka juga sangat berterima kasih sudah memberi kami HP untuk sekolah. Tadi waktu dikasih tahu ibu guru kami kaget, langsung bilang ke orang tua dan mama langsung menyuruh kami berangkat ke sekolah dan langsung diantar mama," jelas Sinta

Sinta dan Santi mengaku tak perlu lagi setiap hari datang ke sekolah dan meminjam motor atau berjalan kaki untuk menuju sekolah untuk belajar. Bahkan mereka bisa menghemat waktu dan mengerjakan tugas-tugas sekolah tepat waktu, tidak seperti saat masih belum memiliki smartphone, yang harus ketinggalan mengumpulkan tugas.

"Sangat senang sekali, ga perlu datang ke sekolah lagi, ga perlu meminjam motor saudara lagi buat nganter ke sekolah karena kalo ga ada yang nganter ya jalan kaki," pungkasnya.