Dugaan Korupsi SDN 2 Sumurgede, Kejari Grobogan : Sabar Nunggu Kerugian Negara

Guru menunjukan keretakan paska pembangunan SDN 2 Sumurgede Godong, Grobogan, Jawa Tengah. Rubadi/RMOLJateng.
Guru menunjukan keretakan paska pembangunan SDN 2 Sumurgede Godong, Grobogan, Jawa Tengah. Rubadi/RMOLJateng.

Meski 12 saksi dugaan kasus korupsi SDN 2 Sumurgede Godong Grobogan Jawa Tengah, telah dipanggil penyidik Kejari Grobogan, Kejari belum menetapkan status tersangka pada para terduga pelaku.


Kepala Kejari Grobogan Iqbal mengatakan, saat ini sudah tahap penghitungan kerugian negara. Dia meminta agar sedikit bersabar.

"Belum, sabar, nunggu (jumlah) kerugian negara," terang Iqbal, saat dihubungi melalui phone seluler, Rabu (3/7) sore. 

Kasus berawal rusaknya lima ruang SDN 2 Sumurgede Godong yang baru dibangun, sudah alami kerusakan parah. Kondisi tembok bangunan banyak alami keretakan, sementara ternit atap sekolah sudah ambrol. 

Padahal pembangunan gedung SDN 2 baru dilaksanakan akhir 2022 dengan anggaran Rp 438 juta. Namun tidak ditempati karena kondisinya membahayakan siswa. 

Ketua Komite SDN 2  Sumurgede, Bambang Wijanarko menyebut, sebelum pembangunan gedung SDN 2 Sumurgede berlangsung,   pihak pemenang tender pernah mendatanginya saat pekerjaan dimulai. 

"Namun sedikitpun tak dilibatkan dalam pembangunannya, bahkan saat kepala sekolah mencoba melihat RAB tak dikasih," terang Bambang.

Dikatakan, keretakan yang terjadi tak hanya berada di satu titik, namun, mulai dinding bagian depan hingga bagian samping alami banyak keretakan. 

Pihak komite sempat melaporkan kondisi bangunan rusak usai dibangun kepada Dinas Pendidikan Grobogan namun tak ada tanggapan serius hingga kerusakan semakin meluas. 

Pihak ketiga juga tidak melakukan serah terima kepada komite maupun pihak sekolah, dia hanya menyerahkan kunci gedung bangunan pada  penjaga sekolah. 

Pihak komite menjelaskan, perkara tersebut kini telah ditangani pihak Kejaksaan Negeri Grobogan. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari kejaksaan.

"Kami berharap gedung sekolah dapat dibangun kembali dengan kualitas lebih baik sehingga dapat memberikan kenyamanan untuk kegiatan belajar mengajar," pintanya.