Wakil Ketua DPR, Fadli Zon turut angkat bicara menanggapi kejadian bunuh diri salah seorang siswa di Blitar, Jawa Timur yang diduga karena gagal lulus seleksi masuk sekolah favorit.
- Pengadilan Tolak Praperadilan Pengusaha Agus Hartono
- Korupsi Di Lingkungan Pemkot Semarang Terbongkar KPK
- 5 Remaja Pelaku Tawuran, Berhasil Dibekuk Polsek Gunungpati Saat Patroli Dini Hari
Baca Juga
"Harusnya tidak ada istilah sekolah favorit, semua ditanggung oleh negara semua sekolah itu bagus," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (31/5).
Fadli mengatakan, sudah menjadi tradisi di masyarakat ketika beberapa sekolah mendapatkan label favorit karena calon siswa yang mendaftar diketahui memiliki nilai tinggi.
Pada posisi itulah, kata dia, diperlukan pembekalan mental untuk mengikuti seleksi. Sehingga, siswa siap menerima apapun hasilnya.
"Perlu diberikan pada siswa itu mental untuk prepare for the worst and hope for the best (bersiap untuk yang terburuk, berdoa untuk yang terbaik)," jelasnya.
Dia berharap kejadin siswa di Blitar hanya satu kasus dan tidak menular kepada siswa-siswa lainnya di Indonesia.
"Ini jangan sampai sebuah gelajala yang menjadi fenomena, mudah-mudahan hanya kasus satu atau dua kasus saja," tukasnya.
- OTT Lokasi Calon IKN, KPK: Dugaan Suap Kepala Daerah Penajam Paser Utara
- Pencuri Motor Marbot Masjid di Gunungpati Rupanya Residivis Kambuhan
- Dugaan Penipuan Penerimaan CPNS: Demi Anak, Pensiunan Lapas Batang Kehilangan Ratusan Juta Rupiah