Gunung Ungaran, Tempat Studi Agama Masa Lampau

Penemuan prasasti di Gunung Ungaran, menarik perhatian filolog dari Program Studi Doktor Ilmu Susastra FIB UI, Abimardha Kurniawan. Dia mengungkapkan, Gunung Ungaran memang memiliki sejarah spiritual yang kuat sejak masa sejarah.


Selain itu, sebagian kolofon naskah lontar Merapi-Merbabu memberi informasi bahwa Gunung Ungaran merupakan salah satu pusat studi keagamaan pra-Islam yang di dalamnya terdapat skriptorium tempat manuskrip-manuskrip keagamaan diproduksi.

Dia menyontohkan, kolofon salah satu manuskrip yang berisi teks "tutur" berjudul "Uttarasabda" (lontar no. 334, koleksi Perpusnas Jakarta), menyebut nama Giri Karungrungan sisi utara, tepatnya di sebuah pertapaan bernama Argatapa, sebagai lokasi penyalinan teks.

"Nama 'Argatapa' sendiri, sangat mungkin identik dengan nama Margatapa sekarang, yang letaknya di wilayah Boja, Kabupaten Kendal. Sayangnya, naskah tsb tidak berangka tahun. Namun bisa diperkirakan bahwa manuskrip tsb berasal dari sekitar abad ke-16 atau ke-17,"jelasnya pada Rmol Jateng, Minggu (25/2).

Abimardha mengungkap, Gunung Ungaran pernah disebut dalam bagian kutukan (śapatha) prasasti Kuti 762 Saka (ca. 840 Masehi). Selain itu, beberapa nama gunung lain seperti Marapwi (Merapi), Damalung (Merbabu), Sumbing, dan Susundara (Sindara) juga disebut. Isinya, lanjut dia, agar para 'danyang' penghuninya memberi restu dalam peresmian sebuah sīma di Waharu-Kuti.

"Penetapan Sima oleh Maharaja Sri Lokapala Hariwangsottunggadewa. diperkirakan letaknya di wilayah Jawa Timur," terang dia.

Abimardha menambahkan, nama Gunung Karungrungan juga dianggap sebagai salah satu lingkungan pertapaan yang penting. Kata dia, dalam teks jawa kuno, 'Tantu Panggelaran' dan teks sunda kuno 'Bujangga Manik' menyebutkan cukup jelas mengenai hal itu.

Abimardha mengatakan sejauh ini memang banyak situs-situs penting yang ditemukan di wilayah gunung Ungaran, yang kronologinya terbentang sejak masa Mataram Kuno hingga Mataram Islam. Suatu rentang sejarah yang sangat panjang.