India Tangkap Terduga Dalang Dibalik Aplikasi "Lelang" Virtual Wanita Muslim

India baru-baru ini dibuat gempar dengan munculnya sebuah aplikasi online yang membagikan foto-foto wanita Muslim untuk "pelelangan" secara virtual.


Pihak kepolisian India pun bergerak cepat setelah mendapatkan laporan soal aplikasi yang membuat resah banyak pihak di negeri Bollywood tersebut.

Tidak butuh waktu lama, pada Jumat (7/1), kepolisian India mengatakan bahwa mereka telah berhasil menangkap seorang pria berusia 20 tahun yang mereka duga membuat aplikasi open-source pada platform Github milik Microsoft yang disebut “Bulli Bai” itu. Istilah itu merujuk pada kata penghinaan untuk menggambarkan wanita Muslim.

Aplikasi yang menampilkan foto-foto wanita muslim tanpa persetujuan itu pun telah dihapus seminggu yang lalu.

Pihak kepolisian setempat bergerak cepat untuk mengungkap kasus ini. Seorang pejabat polisi di ibu kota, New Delhi, KPS Malhotra mengatakan bahwa timnya telah menangkap pria bernama Niraj Bishnoi. Ia adalah seorang mahasiswa teknik berusia 20 tahun yang berasal dari Jorhat di negara bagian Assam di timur laut.

Ia ditangkap karena setelah penyelidikan mendalam, kecurigaan pun mengarah kepadanya.

“Dia adalah orang yang membuat aplikasi Bulli Bai di Github. Dia juga membuat akun Twitter @bullibai_ dan akun lainnya,” kata Malhotra, seperi dikabarkan Al Jazeera pada Jumat (7/1).

Polisi di kota barat Mumbai, yang juga menyelidiki aplikasi tersebut, secara terpisah juga telah menangkap tiga orang minggu ini, termasuk dua mahasiswa teknik berusia 21 tahun bernama Vishal Kumar dan Mayank Rawal dan seorang wanita 19 tahun bernama Shweta Singh.

Polisi Mumbai mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah aplikasi tersebut adalah bagian dari konspirasi yang lebih besar.

Munculnya aplikasi itu kembali membuat hangat isu kebencian agama di India. Beberapa jurnalis Muslim India mengaku bahwa menjadi sasaran aplikasi tersebut. Foto meeka dipasang tanpa izin di aplikasi itu. Salah satu di antaranya adalah Ismat Ara yang kemudian mengajukan laporan ke kepolisian.

Ia mengatakan di Twitter bahwa aplikasi itu dirancang untuk menghina wanita Muslim.

"Setelah penangkapan hari ini oleh Kepolisian Delhi, saya berharap para pelaku di balik pelecehan yang rumit terhadap wanita Muslim ini, termasuk jurnalis seperti saya, pada akhirnya akan ditangkap dan dihukum," tulis Ara.

Sementara itu, pengawas media Reporters Without Borders (RSF) menggambarkan aplikasi itu sebagai hal yang benar-benar mengerikan. RFS mendesak pihak berwenang India untuk mengambil tindakan tegas.

“Tidak melakukan apa pun berarti memaafkan bentuk pelecehan yang sangat kejam, suatu bentuk intimidasi yang mendiskriminasi seluruh sektor komunitas jurnalistik dan mengekspos mereka yang ditargetkan pada potensi serangan fisik,” kata Daniel Bastard dari RSF.