Indonesia Berkomitmen Bantu Afghanistan Sebesar Rp42,7 Miliar

Pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmen untuk ikut andil memulihkan Afghanistan yang aman. Salah satunya dengan menjanjikan bantuan sebesar 3 juta dolar AS atau setara dengan Rp 42,7 miliar.


Komitmen bantuan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menghadiri KTT PBB untuk Situasi Kemanusiaan di Afghanistan yang digelar secara virtual pada Senin (13/9), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Pertemuan itu dikhususkan untuk menggalang dukungan dan bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan.

Dalam pernyataannya, Retno mengatakan, Indonesia mengharapkan pemerintahan yang inklusif di Afghanistan, termasuk perlindungan HAM dan upaya pencegahan berkembangnya terorisme.

Untuk itu, ia menekankan, komunitas internasional memiliki tanggung jawab untuk memastikan tersampaikannya bantuan secara cepat dan lancar.

"Indonesia berkomitmen memberikan bantuan sebesar 3 juta dolar AS kepada masyarakat Afghanistan melalui mitra lokal terpercaya," kata Retno, seperti dikutip dari situs resmi Kemlu RI.

Ia membeberkan, dari total bantuan tersebut, sebesar 150 ribu dolar AS ditujukan untuk bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat. Sedangkan 2,85 juta dolar AS lainnya untuk mendukung pembangunan Afghanistan selama 3 tahun ke depan, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan pertambangan.

Sejauh ini, total bantuan Indonesia kepada Afghanistan sudah mencapai 10 juta dolar AS. Bantuan diberikan melalui program kerjasama trilateral dan peningkatan kapasitas di bidang UMKM, pemberdayaan perempuan, pemerintahan yang baik, serta pengelolaan sumber daya alam di Afghanistan.​

"Keselamatan dan kehidupan masyarakat Afghanistan adalah prioritas utama," tekan Retno.

KTT PBB sendiri diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dengan menghadirkan pejabat setingkat menteri dari seluruh negara anggota PBB. Selain Retno, juga hadir 35 menlu dari berbagai negara, termasuk Jerman, Inggris, Turki, Pakistan, Iran, Uni Emirat Arab, dan Norwegia.

Menurut Guterres, krisis kemanusiaan di Afghanistan saat ini merupakan salah satu yang terparah di dunia dalam sejarah. Kondisi ini diperburuk dengan kekeringan, kerusakan infrastruktur, hingga pandemi Covid-19.

Diperkirakan, ada lebih dari 11 juta warga Afghanistan yang membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat. Sehingga PBB membutuhkan setidaknya 606 juta dolar AS untuk bantuan kemanusiaan.