ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Afghanistan

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 46 orang, menurut laporan Reuters, di sebuah masjid Muslim Syiah di Afghanistan pada Jumat sore (8/10) waktu setempat.


Serangan yang juga melukai lebih dari 140 orang itu terjadi di provinsi Kunduz timur laut Afghanistan, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Kelompok ekstremis mengatakan bahwa mereka mengutus seorang pembom bunuh diri untuk meledakkan rompi peledak di tengah kerumunan jamaah Syiah yang berkumpul di dalam masjid.

Dalam klaim tanggung jawabnya itu, afiliasi ISIS di kawasan itu mengidentifikasi pengebom sebagai Muslim Uighur. Serangan itu sendiri menargetkan Syiah dan Taliban karena dua kelompok itu ingin mengusir orang Uighur untuk memenuhi tuntutan dari China. Pernyataan itu disampaikan oleh kantor berita Aamaq yang terkait dengan ISIS.

Dikatakan juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid bahwa serangan itu menargetkan jamaah yang sedang melakukan shalat Jumat.

“Hari ini di sore hari, di daerah Khanabad Bandar di ibu kota Kunduz, sebuah ledakan menargetkan sebuah masjid milik warga Syiah kami dan menewaskan serta melukai sejumlah rekan kami,” kata Mujahid, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Sabtu (9/10).

Serangan Jumat adalah yang paling mematikan di Afghanistan sejak pasukan AS menarik diri dari Afghanistan, ketika ISIS menargetkan bandara Kabul dengan pemboman pada 26 Agustus yang merenggut nyawa 169 warga Afghanistan dan 13 prajurit AS.

ISIS telah meningkatkan serangannya sejak Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus lalu. Mereka menargetkan anggota Taliban dan warga Afghanistan dengan beberapa pemboman, termasuk dua yang mematikan di Kabul.

Satu serangan yang menargetkan kendaraan Taliban di kota Jalalabad, pusat provinsi Nangarhar bulan lalu menewaskan dan melukai 35 pejuang Taliban.