Tim Siaga Bencana ESDM terus mengupayakan pengangkatan
Jembatan Ponulele atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Kuning, ikon
baru Kota Palu yang roboh saat gempa dan tsunami melanda Sulawesi Tengah
pada 28 September lalu.
- Walikota Pekalongan Segera Sidak Gudang Distributor Minyak Goreng
- Peran Perempuan Berdaya Kalipucang, Dibalik Pelestarian Batik Rifa'iyah
- Wakil Ketua DPRD Jateng: Berantas Kemiskinan, Genjot Potensi UMKM!
Baca Juga
Proses pengangkatan dan pembongkaran ini sudah di mulai Tim Siaga Bencana ESDM bersama Tim dari Adibrantas pada Jumat (19/10) lalu.
"Crane berkekuatan 60 ton dari Bayan Resources untuk Tim Siaga Bencana ESDM sudah memasuki hari keempat dalam mengangkat dan memindahkan jembatan kuning yang terdampak bencana 28 September lalu," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Kementerian ESDM, Agung Pribadi di Jakarta, Selasa (23/10).
Proses pengangkatan besi Jembatan Ponulele dilakukan Tim Siaga Bencana ESDM dilakukan menggunakan Crane 60 ton Zoomlion. Selain menggunakan crane, Tim Siaga ESDM juga dibantu alat berupa rock breaker untuk mempercepat membongkar pondasi jembatan berwarna kuning tersebut.
Crane 60 ton tersebut setiap hari bekerja memindahkan potongan Jembatan Ponulele ke tempat yang aman, kemudian bertahap dibawa ke tempat lain dengan truk.
Rencananya,
proses pengangkatan Jembatan Ponulele ini juga akan dibantu menggunakan
Crane 180 ton Kobelco untuk pengangkatan bagian tengah, namun masih
menunggu kesediaan jangkar sandar kapal di wilayah Teluk Talise.
- Even Solo Great Sale 2021 Kembali Digelar
- Kendala Keterbatasan Kontainer Hambat Pengusaha Jateng Melakukan Ekspor ke LN
- Menhub Sidak Jalur KA Solo Balapan-Palur