Presiden Joko Widodo menjelaskan fenomena penurunan nilai mata uang terhadap dolar Amerima Serikat bukan terjadi di Indonesia.
- Relokasi Perusahaan Dorong Kinerja Investasi Jateng di 2023
- Masyarakat Demak Makin Minat Kembangkan Wirausaha
- Surplus Tiap Tahun, Blora Sudah Swasembada Beras
Baca Juga
Menurutnya hal tersebut merupakan fenomena global. Setiap negara juga mengalami hal yang sama.
Namun demikian, Jokowi bersyukur nilai tukar rupiah terhadap dolar perlahan membaik.
Dalam perdagangan Senin (28/5) rupiah menguat 100 poin menjadi Rp13.995 dari perdagangan sebelumnya.
"Ya alhamdulillah kemarin kita lihat sudah mulai di bawah Rp14.000," ujar Jokowi dilansir dari pemberitaan Sestab.go.id, Selasa (29/5).
Dikutip dari laman Kurs Transaksi Bank Indonesia, pergerakan rupaih terhadap dolar dalam seminggu terakhir mengalami pasang surut. Pada 24 Mei perdagangan rupiah terhadap dolar menyentuh Rp14.135. Di hari berikutnya rupiah mulai mengalami penguatan sebesar 39 poin. Perdagangan menguat 139 poin dari perdagangan 24 Mei 2018.
- 35 Ribu BLT BBM dari Pemerintah Pusat Mulai Disalurkan di Kota Semarang
- Serahkan Sertifikat Gratis di Purbalingga, Kementerian ATR/BPN Targetkan 2025 Seluruh Tanah Terdata
- Peringati Bulan K3, Aksi Donor Darah Semen Gresik Sumbang Ratusan Kantong Darah